Didoakan menyambut “Hari Doa Sedunia untuk Penciptaan” 24 September – 4 Oktober 2024.
1. Bacaan Harian (dari kalender Liturgi)
2. Doa Novena Penciptaan
Allah Bapa kami,
Engkau menciptakan dunia
dan mengutus Putra-Mu sendiri
untuk tinggal di antara kami.
Berikanlah kami rahmat
untuk menghormati dan merawat ciptaan-Mu
Berkatilah semua ciptaan-Mu
sebagai tanda kasih-Mu yang besar
Bantulah kami untuk mengakhiri penderitaan orang miskin
dan membawa kesembuhan bagi semua ciptaan-Mu.
Bantulah kami
Untuk memperbaiki kerusakan kami lakukan
terhadap ciptaan-Mu
dan untuk melestarikan karunia alam-Mu
Amin
3. Refleksi Penciptaan (dibacakan satu setriap hari)
Refleksi Novena Hari Pertama
Segala makhluk menunjukkan keserupaan tertentu dengan Allah, terutama manusia yang diciptakan menurut citra Allah. Karena itu, aneka ragam kesempurnaan makhluk ciptaan (kebenarannya, kebaikannya, keindahannya) mencerminkan kesempurnaan Allah yang tidak terbatas. Maka, berdasarkan kesempurnaan makhluk ciptaan, kita dapat membuat pernyataan tentang Allah “sebab orang dapat mengenal Khalik dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya”. (Katekismus Gereja Katolik no. 41)
Refleksi Novena Hari kedua
St. Bonaventura menjelaskan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu “bukan untuk menambah kemuliaan-Nya, melainkan untuk mewartakan dan menyampaikan kemuliaan-Nya. Tuhan tidak mempunyai alasan lain untuk mencipta, selain cinta-Nya dan kebaikan-Nya. Satu-satunya Allah yang benar ini telah mencipta dalam kebaikan-Nya dan kekuatan-Nya untuk mewahyukan kesempurnaan-Nya melalui segala sesuatu yang Ia berikan kepada makhluk ciptaan. (Katekismus Gereja Katolik, no. 293)
Refleksi Novena Hari ketiga
Apabila wahyu Allah melalui ciptaan sudah sanggup memberi kehidupan kepada semua orang yang hidup di bumi, betapa lebih lagi pernyataan Bapa melalui Sabda harus memberikan kehidupan kepada mereka yang memandang Allah. (Katekismus Gereja Katolik, no 294)
Refleksi Novena Hari Keempat
Karena ciptaan itu berasal dari kebaikan Allah, maka ia mengambil bagian dalam kebaikan itu “Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Ciptaan dikehendaki oleh Allah sebagai hadiah kepada manusia, sebagai warisan, yang ditentukan untuknya dan dipercayakan kepadanya. Untuk itu, Gereja berulang kali harus membela bahwa ciptaan. (Katekismus Gereja Katolik, no. 299)
Refleksi Novena Hari Kelima
Ciptaan mempunyai kebaikan dan kesempurnaannya sendiri. Namun ia tidak keluar dari tangan Pencipta dalam keadaan benar-benar selesai. Ia diciptakan demikian, bahwa ia masih “di tengah jalan” menuju kesempurnaan terakhir yang baru akan tercapai, yang dipikirkan Allah baginya. Allah menghantar ciptaan-Nya menuju penyelesaian itu, yang kita namakan “penyelenggaraan ilahi”.
Allah melindungi dan mengatur melalui penyelenggaraan-Nya, segala sesuatu yang Ia ciptakan, ‘dengan kuat ia meluas dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan memerintah segala sesuatu’. ‘Sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata-Nya’, juga apa yang akan terjadi melalui tindakan bebas dari makhluk ciptaan”. (Katekismus Gereja Katolik, no. 302)
Novena Hari Keenam
Allah memungkinkan manusia, menjadi sebab yang berakal dan bebas untuk melengkapi karya penciptaan dan untuk menyempurnakan harmoninya demi kesejahteraan diri dan sesama. Manusia sering kali merupakan teman sekerja Allah yang tidak sadar, tetapi dapat juga secara sadar memperhatikan rencana ilahi dalam perbuatannya, dalam doanya, tetapi juga dalam penderitaannya. Dengan demikian secara penuh dan utuh mereka menjadi “teman sekerja Allah” dan Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, no. 307)
Novena Hari Ketujuh
Diciptakan menurut citra Allah, yang “mengasihi segala yang ada”, pria dan wanita terpanggil untuk mengambil bagian dalam penyelenggaraan ilahi untuk makhluk-makhluk lain. Karena itu, mereka bertanggung jawab untuk dunia yang dipercayakan Allah kepada mereka. (Katekismus Gereja Katolik, no. 373)
Novena Hari Kedelapan
Sejak awal, Allah telah mempercayakan bumi dengan harta miliknya kepada manusia untuk diolah bersama, sehingga mereka mengusahakan bumi, menguasainya melalui karyanya, dan menikmati hasil-hasilnya. Harta ciptaan ditentukan untuk seluruh umat manusia. Tetapi bumi ini dibagi-bagikan di antara manusia, untuk menjamin keamanan kehidupannya yang berada dalam bahaya, menderita kekurangan, dan menjadi korban keganasan.
Memiliki harta benda itu sah, untuk menjamin kebebasan dan martabat manusia, dan untuk memberi kemungkinan kepada tiap orang, supaya memenuhi kebutuhan pokoknya sendiri dan kebutuhan dari mereka yang dipercayakan kepadanya. Harta milik membuka kemungkinan agar di antara manusia terdapat satu solidaritas alami. (Katekismus Gereja Katolik, no. 2402)
Novena Hari Kesembilan
Kekayaan alam, tumbuh-tumbuhan, dan hewan dunia ini, tidak boleh dimanfaatkan tanpa memperhatikan tuntutan moral. Kekuasaan alam dunia yang hidup dan tidak hidup, yang Pencipta anugerahkan kepada manusia, tidak absolut sifatnya; ia diukur menurut usaha mempertahankan kualitas hidup sesama, termasuk pula generasi yang akan datang; ia menuntut penghormatan kepada keutuhan ciptaan. (Katekismus Gereja Katolik, no. 2415)
4. Doa penutup
Ya Allah, kami memohon agar penghormatan kami kepada ciptaan menjadi sumber sukacita Gereja-Mu. Berkatilah kami, agar kami kuat dalam iman. Dan semoga karya hidup kami, akan memperoleh imbalan yang abadi. Kami memohon ini dengan perantaraan Yesus Kristius, Tuhan kami. Amin
1 X Bapa kami, 1 x Salam Maria
+