Jumat, November 22, 2024
33.6 C
Jakarta

Paus Fransiskus Meminta kepada para Kardinal untuk Mencapai ‘Nol Defisit’ di dalam Gereja Katolik

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus telah meminta para kardinal untuk bekerja guna mencapai tujuan “nol defisit” dalam perekonomian Gereja Katolik. Ia berharap, para kardinal berusaha melakukan pengurangan biaya, dan melakukan pencarian sumber daya eksternal dari kemurahan hati penginjilan.

Harapan ini disampaikan Paus dalam surat tertanggal 16 September 2024, yang dirilis Kantor Pers Vatikan. Paus Fransiskus mengingat, 10 tahun yang lalu reformasi Kuria Roma dimulai dengan semangat prinsip “Ecclesia semper reformanda”, ‘Gereja selalu melakukan reformasi didi’. Selama masa ini, ia menunjukkan banyak hasil telah dicapai.

Reformasi ini salah satunya pada reformasi ekonomi Takhta Suci. Paus Fransiskus mengatakan upaya ekstra kini dibutuhkan dari setiap orang sehingga, ‘nol defisit’ bukan sekadar tujuan teoritis tetapi tujuan yang benar-benar dapat dicapai.

Paus menunjukkan perlunya setiap lembaga untuk berusaha mencari sumber daya eksternal bagi misinya. Ia memberikan contoh manajemen yang transparan dan bertanggung jawab dalam melayani Gereja.

Paus Fransiskus menyerukan untuk memberikan contoh dalam hal pengurangan biaya dengan mencoba menghindari “yang berlebihan”. Ia menuntut memilih prioritas dengan baik.

“Kita harus menyadari bahwa saat ini kita dihadapkan dengan keputusan-keputusan strategis yang harus kita ambil dengan tanggung jawab besar, karena kita dipanggil untuk menjamin masa depan misi,” Bapa Suci menunjukkan.

Solidaritas Keluarga

Untuk mencapai tujuan pengelolaan sumber daya yang lebih baik, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa lembaga-lembaga Takhta Suci harus banyak belajar dari solidaritas keluarga-keluarga baik yang saling membantu. Lembaga yang memiliki surplus, harus berkontribusi untuk menutupi defisit umum.

Akhirnya, Paus meminta para kardinal untuk menyambut pesan ini dengan keberanian dan semangat pelayanan.

Pesan ini nampaknya menunjukkan bahwa reformasi ekonomi yang telah dilakukan Paus Fransiskus masih perlu ditingkatkan dan diikuti oleh pihak-pihak dalam Gereja. Ini berarti, masih ada di dalam Gereja yang belum sepenuhnya memahami dan menjalankan prinsip kesederhanaan dalam pengelolaan keuangan.

Beberapa skandal keuangan teleh mengguncang Vatikan selama 15 tahun belakangan. Pembelian sebuah properti di London menjadi cerita paling menggemparkan. Skandal ini merugikan Vatikan ratusan juta Euro.

Sejak masa kepausannya, Paus Fransiskus berusaha mereformasi tidak saja sistem keuangan Vatikan namun juga mendorong cara hidup lebih sederhana. Ia bahkan menunjukan kesederhanaan selama masa kepausannya, cara hidupnya menjadi semacam contoh dan teladan bagaimana keuangan Gereja harus dimanfaatkan.

Paus Fransiskus menghindari pemakaian fasilitas mewah, yang ia tunjukkan dari pilihan tempat tinggal, mobil pribadi, dan banyak lagi. Meski begitu, masih banyak kardinal, uskup, bahkan para imam yang menunjukkan cara hidup yang mewah tidak sesuai dengan “gaji” yang mereka terima. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini