Jumat, November 22, 2024
31 C
Jakarta

Bahu Kesemutan? Ini Cara Pijatnya

LANDAK, Pena Katolik| Kamis 01 Agustus 2024- Setiap pekerjaan buruh angkut menuntut kemampuan untuk selalu sehat. Terkadang demi memenuhi kebutuhan, harus bekerja keras mewujudkannya.

Belum lagi demi urusan dapur, sekolah anak, dan sebagainya. Setiap keterampilan sangat dibutuhkan dalam kondisi berjuang demi bertahan hidup.

Bahkan mampu menyekolahkan dua anak hingga jenjang pendidikan tinggi, penjelasan singkat kepada pasien.

Pekerjaan buruh angkut memang tidak mudah, tetapi merupakan pilihan yang tepat.

Tangan, bahu, dan kaki yang kuat memudahkan suatu pekerjaan.

Memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, sesuai tujuan perintah dengan cara memanggulnya di bahu kanan atau kiri dalam kemampuan keduanya.

Tentu sulit mengetahui apakah barang yang dibawa ringan atau berat, asalkan pekerjaan selesai di tempat persinggahan.

Seringnya rutinitas pekerjaan buruh angkut dengan membebani diri sendiri menggunakan bahu menyebabkan gangguan saraf pada kedua tangan.

Kram atau kesemutan sering terjadi akibat tekanan beban terlalu lama. Tangan akan sulit digerakkan dan bahu terasa kaku karena tegang.

Masalah ini sebenarnya karena adanya hambatan dari setiap penekanan beban berdampak pada peredaran darah sulit mengalir ke organ tubuh tertentu.

Gangguan bahu

Selain itu, cukup jelas bahwa efek tekanan juga mengganggu jaringan saraf.

Keterangan pasien sangat jelas bahwa gangguan terjadi pada bahu dan lengan mengalami rasa sakit.

Untuk mengatasi masalah ini pada pasien, diperlukan penanganan. Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan adalah memastikan pasien dalam posisi tengkurap.

Teknik gosokan dengan menggunakan minyak mencari titik-titik kekakuan.

Ternyata kekakuan tersebut terdapat pada bagian punggung, bahu, dan sendi lengan atas. Teknik relaksasi yang sangat kuat harus diberikan.

Penggunaan siku bagian atas dan bawah sangat tepat. Sebaiknya tidak digunakan pada otot bahu dalam keadaan ketegangan ringan, karena dapat menambah masalah lain pada gangguan leher.

Setelah pemberian perlakuan pasien sudah merasa lebih baik dari gerakan sebelumnya.

Pemijatan berulang dapat dilakukan untuk tingkat penyembuhan yang lebih optimal, berdasarkan arahan dari tingkat keparahan suatu masalah yang disampaikan oleh pemijat, namun pasien jarang kembali, dengan dua anggapan jawaban kemungkinan sudah merasa lebih baik atau trauma akan rasa sakit pada pijat, namun berdasarkan pertanyaan langsung pasien sudah lebih membaik. (Sam- Berdasarkan sumber Jayadi, Dosen PJKR San Agustin.)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini