Jumat, November 22, 2024
33.6 C
Jakarta

Pemimpin Muslim Ikut Mengutuk Pembuka Olimpiade Paris 2024 yang Menyinggung umat Kristen

TEHERAN, Pena Katolik – Pejabat tinggi pemerintah di Iran dan Turki, bersama dengan tokoh agama Muslim lainnya,ikut mengkritik parodi “Perjamuan Terakhir” pada upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Parodi ini telah mengejutkan umat Kristen dan lainnya di seluruh dunia.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengutuk “penghinaan” terhadap Yesus Kristus. Ia menyatakan bahwa Yesus adalah tokoh yang juga dihormati dalam Islam.

“Penghormatan terhadap #YesusKristus … adalah masalah yang tak terbantahkan dan pasti bagi umat Islam,” kata Khamenei dalam sebuah posting di X.

“Kami mengutuk penghinaan yang ditujukan kepada tokoh-tokoh suci agama-agama ilahi, termasuk Yesus Kristus,” tambah pemimpin tertinggi Iran sejak 1989 itu.

Presiden Turki, Recep Tayyi Erdoğan juga berbicara menentang upacara tersebut. Ia mengatakan, ia bermaksud untuk menghubungi Paus Fransiskus pada kesempatan paling awal untuk membahas “imoralitas yang dilakukan terhadap dunia Kristen”.

“Adegan memalukan di Paris tidak hanya menyinggung dunia Katolik, tidak hanya dunia Kristen, tetapi juga kita seperti mereka,” kata Erdogan dalam pidatonya di ibu kota negara itu, Ankara.

“Ketidakbermoralan yang ditunjukkan pada pembukaan Olimpiade Paris sekali lagi menyoroti skala ancaman yang kita hadapi,” tambahnya.

Umat Muslim tidak mengakui keilahian Yesus tetapi menghormatinya sebagai seorang nabi.

Institusi tertinggi cabang Islam Sunni di Mesir juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk penggambaran upacara Olimpiade tersebut.

“Adegan tersebut menggambarkan Yesus Kristus, dalam gambar yang menyinggung yang melibatkan rasa tidak hormat terhadap pribadinya,” demikian bunyi pernyataan Al-Azhar.

“Al-Azhar, dan hampir 2 miliar Muslim di belakangnya, percaya bahwa Yesus adalah Utusan Allah. Al-Quran menyebutkan, Isa adalah ‘Kalimat Allah melalui Maria dan roh darinya.’”

Dewan Tetua Muslim, di bawah pimpinan Ahmed Al-Tayeb, Imam Besar Al-Azhar, juga mengecam upacara pembukaan tersebut.

“Tindakan tercela ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap keyakinan orang-orang beragama dan nilai-nilai moral tinggi yang mereka junjung tinggi,” bunyi pernyataan tersebut.

Seperti diberitakan CNA, umat Kristen dan pemimpin lainnya di seluruh dunia telah menentang upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada hari Jumat. Orang terkaya di dunia, Elon Musk, menyebut acara tersebut “sangat tidak menghormati umat Kristen”.

Pertunjukan kontroversial tersebut, bagian dari tontonan berbiaya 1,5 miliar euro (sekitar $1,62 miliar) untuk memulai Olimpiade, menampilkan ratu-ratu penari yang memerankan para rasul dan seorang DJ yang kelebihan berat badan sebagai Yesus. Tapilan itu tampak sebagai bagian dari peragaan busana yang tampaknya mengejek lukisan Perjamuan Terakhir karya Leonardo da Vinci yang terkenal.

Anne Descamps, juru bicara Olimpiade Paris, membela upacara pembukaan tersebut, dengan mengatakan “tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun.”

Meski demikian, klaim Descamps ini sulit diterima mengingat penggambaran dalam peragaan busana itu nyata-nyata identik dengan “Perjamuan Terakhir” dan sangat menyinggung umat Kristen di seluruh dunia. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini