IRLANDIA, Pena Katolik – Venerabilis Matt Talbot adalah seorang Irlandia yang perjalanannya dari alkoholis menuju puncak kekudusan telah menginspirasi banyak orang yang berjuang melawan kecanduan. Ia sedang dipertimbangkan untuk menjadi orang suci di Gereja Katolik.
Setelah menghabiskan lebih dari satu dekade hidupnya sebagai seorang pecandu alkohol, Talbot menemukan kekuatan dalam Ekaristi, rosario, dan pengakuan dosa. Ia menjunjung sumpahnya yang dibuatnya pada usia 28 tahun untuk menjauhkan diri dari semua alkohol dan dalam prosesnya memupuk spiritualitas batin yang mendalam.
Pastor Selva Thomas, salah satu Imam Salesian yang melayani di Gereja St. Maria Lourdes, Dublin, tempat Talbot dimakamkan, mengatakan bahwa banyak orang yang bergulat dengan alkoholisme atau kecanduan narkoba terus datang ke makam Talbot. Mereka berdoa hampir 100 tahun setelah kematiannya. .
“Matt Talbot telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang,” kata Thomas kepada CNA.
Masyarakat merasa bahwa makam Matt Talbot di pusat Dublin adalah tempat di mana mereka dapat datang dan mengalami “rehabilitasi spiritual”. Mereka yang datang mengaku ada perubahan dalam hidup mereka.
Lahir di Keluarga Pekerja
Talbot dilahirkan dalam keluarga kelas pekerja miskin di Dublin pada tanggal 2 Mei 1856. Dia adalah anak kedua dari 12 bersaudara dan tumbuh dalam lingkungan kemiskinan dan penyalahgunaan alkohol setelah Kelaparan Besar di Irlandia.
Dia putus sekolah karena tidak tahu cara membaca atau menulis. Ia mulai bekerja di toko anggur pada usia 12 tahun, di mana dia mengembangkan kebiasaan mencicipi minuman keras itu. Sering kali, ia pulang dalam keadaan mabuk. Pada awal masa remajanya, Talbot telah berkembang sebagai pecandu alkohol, yang mengkonsumsinya selama dekade berikutnya.
Meski memegang berbagai pekerjaan sebagai buruh di dermaga Dublin, ia kemudian sempat bekerja sebagai tukang batu. Namun, gajinya sering kali terbuang sia-sia di pub.
Titik balik terjadi pada tahun 1884, ketika, pada usia 28 tahun, Talbot, yang tidak punya uang dan dipermalukan setelah ditolak kreditnya, bersumpah untuk mengubah cara hidupnya. Dia mengaku dosa dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak minum alkohol lagi selama tiga bulan.
Janji awal ini merupakan langkah pertama dalam perubahan hidupnya. Langkah ini juga didukung oleh pertobatan spiritual yang mendalam.
Di tengah kesulitan, Talbot berdoa dan menemukan penghiburan dalam kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi dan juga Rosario. Dia akhirnya menjalani kehidupan doa, penebusan dosa, dan pengabdian kepada Gereja.
Talbot bergabung dengan banyak kelompok doa dan persaudaraan, yang memberikan rasa kebersamaan yang kuat. Ia menjadi salah satu anggota pertama dari Komunitas Pioneer Total Abstinence Association of the Sacred Heart setelah didirikan di Dublin pada tahun 1898.
Talbot akhirnya bisa belajar membaca dan menulis, yang memungkinkan dia memperdalam keimanannya. Ia membaca biografi St. Katarina dari Siena, St. Vinsensius de Paul, dan St. Filipus Neri Ia juga membaca karya rohani St. Louis de Montfort.
Talbot adalah seorang pria miskin yang menjalani kehidupan yang sangat fokus setelah sembuh dari ketergantungan alkohol. Pastor Hugh O’Donnell mengatakan, meskipun Talbot melanjutkan bekerja di lingkungan yang sulit di dermaga, dia selalu fokus pada hal ilahi.
“Doa seperti bernapas baginya,” kata O’Donnell, yang telah melayani di Gereja tempat Talbot dimakamkan selama 20 tahun. (AES)