Senin, Desember 23, 2024
27.9 C
Jakarta

Pekan Komunikasi Sosial di Keuskupan Medan

MEDAN, Pena Katolik – Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung OFMCap memimpin Misa Pembuka Pekan Hari Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) XI di Universitas Katolik Santo Thomas, Medan, Sumatera Utara, Kamis 6 Juni 2024. Mgr. Kornelius mengatakan, kecerdasan jika tidak dibarengi dengan kebijaksanaan hati akan menyesatkan dan menjerumuskan banyak orang.

“Karena itu, Paus Fransiskus menginginkan agar kita tidak terjebak entah sebagai korban apalagi menjadi pelaku dan pemain dalam memanipulasi kebenaran dengan memanfaatkan kecerdasan artifisial,” ujar Mgr. Kornelius.

Mgr. Kornelius menyebutkan, alasan pentingnya PKSN ini. Secara nasional, PKSN diselenggarakan dengan durasi yang panjang.

“Dalam perayaan ini kita hendak mengenalkan dan menyosialisasikan pesan Bapa Paus Fransiskus yang setiap tahun disampaikan kepada semua umat beriman,” ujarnya.

Tahun ini, PKSN mendalami tema tentang kecerdasan buatan. Tema ini menjadi perhatian Gereja karena dalam perkembangannya, ada isu moral dan etika dalam perkembangan kecerdasan buatan di dunia.

Selanjutnya, Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan Agung Medan (Komsos KAM) menggelar rangkaian kegiatan Perayaan Komunikasi Sosial Nasional XI di Medan, pada 5-11 Juni 2024. Salah satu acara yang dihelat adalah workshop Pendamping Seksi Komsos Paroki pada 7-8 Juni 2024 di Aula Yayasan Seri Amal Medan.

Workshop ini diikuti oleh 28 peserta yang berasal dari 14 paroki di Vikariat Medan Hayam Wuruk dan Medan Katedral, serta dua instansi pendidikan. Para peserta perwakilan Komsos Paroki diajak belajar menulis refleksi dan membuat konten audio-visual secara berkelompok. Selain itu, mereka juga dilatih membuat reportase dengan menulis berita terkait workshop yang diikuti.

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Tim Komisi Komsos Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang terdiri dari lima orang, yaitu RD Semuel Sirampun (Ketua Komsos Keuskupan Agung Makassar), Stephanus Yogipranata dan Ign. Christopher Adisurya (pegiat Komsos Keuskupan Bandung), Rinawati (staf Komsos Keuskupan Palembang), dan R.B.E. Agung Nugroho (Anggota Badan Pengurus Komsos KWI).

Peran Komsos rupanya sangat vital. Ini diungkapkan Agung Nugroho, salah seorang narasumber workshop.  Komsos adalah “perangkat organ Dewan Paroki yang bertugas mendorong, menfasilitasi, dan mengevaluasi terlaksananya reksa pastoral komunikasi sosial untuk mewartakan Injil dalam aneka macam karya kerasulan,” kata Agung.

Saking pentingnya peran Komsos dalam pewartaan, kata Agung, ada banyak dokumen yang berisi dan menjelaskan tentang kerasulan ini, salah satu dokumen terpenting adalah Inter Mirifica, dekrit hasil Konsili Vatikan II. Menyadari perannya ini, anggota Komsos perlu terus-menerus meng-upgrade diri dengan berbagai ilmu, yang digali dari kekayaan khazanah Gereja.

Kebanyakan anak muda kurang antusias dalam kegiatan Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) di paroki. “(Ini) karena (mereka) tidak paham peran Komsos di parokinya,” kata Andrew Manalu, anggota Komsos Paroki Padre Pio, Medan Helvetia, Sabtu (8/6). Komisi Komsos Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menjawab keprihatinan ini dengan mengadakan workshop bagi para pegiat Komsos Paroki.

Andrew juga mengungkapkan bahwa materi yang disampaikan oleh para narasumber sangat bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan Seksi Komsos Paroki. “Ilmu yang kami dapat terkait bagaimana komsos bergerak, trik-trik teknis terkait dengan multimedia, pembuatan video, konten, serta bagaimana kami mencari ide dan mengeksekusinya,” kata Andrew.

Setelah diberi bekal teori jurnalistik dan audio-visual, para peserta diminta untuk membuat video refleksi dan artikel berita kegiatan workshop. Kegiatan ini ditutup dengan editing artikel berita, previu dan melakukan evaluasi terhadap video yang diproduksi.

“Semoga Komsos Paroki semakin bersinergi, saling menolong, berbagi informasi. Semoga lebih termotivasi untuk memberikan hati, meningkatkan kualitas Komsos di paroki masing-masing dan mengenal (anggota) Komsos di paroki terdekat. Harapannya, apa yang didapat selama workshop ini dapat diimplementasikan di paroki masing-masing,” demikian Andrew.

Selain menambah pengetahuan, workshop ini juga diharapkan dapat meningkatkan tali persaudaraan dan kerja sama para anggota Komsos antarparoki di Vikariat Medan Hayam Wuruk dan Medan Katedral.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini