TEXAS, Pena Katolik – Jerry Trzeciak memimpin beberapa retret Katolik. Namun, pesertanya bukanlah umat paroki pada umumnya, dan mereka pun tinggal di tempat yang tidak banyak orang berani datangi.
Yah, selama beberapa tahun terakhir, Trzeciak bekerja sama dengan Departeman Pemasyarakatan Texas. Ia bekerja sebagai sukarelawan di Lembaga Pemasyarakatan Jim Ferguson, yang berlokasi di Midway, Texas. Tempat ini memiliki kapasitas maksimum untuk lebih dari 2.000 pria dan sebagian besar menampung mereka yang melakukan kekerasan dan berafiliasi dengan gang di Texas.
Trzeciak bekerja dengan kelompok awam Katolik yang disebut Kolbe Prison Ministries (KPM). Trzeciak dan rekan-rekan relawannya dimasukkan ke penjara untuk memimpin retret tiga hari bagi para narapidana, sekitar 66 orang untuk sekali retret. Para relawan ini membagikan iman mereka melalui ceramah, berdoa bersama para narapidana, dan memberi mereka kesempatan untuk menghadiri Misa dan menerima Komuni. Setelah retret berakhir, relawan ini melanjutan pendampingan kepada para narapidana, termasuk dengan mengadakan studi Alkitab.
Kerja KPM dengan para narapidana tak hanya merubah hidup penghuni penjara itu. Perubahan juga terjadi dalam hidup Trzeciak.
“Retret ini selalu diterima secara positif, dan sungguh menakjubkan melihat tidak hanya pertumbuhan pelayanan tetapi juga pertumbuhan dan kesaksian tentang cara kerja Roh Kudus bekerja dalam hidup mereka,” kata Trzeciak, umat Paroki St. Antinus Padua yang terletak di dekat Houston.
“Saya tidak bisa mengatakan kepada Anda seberapa besar pahala yang Tuhan berikan kepada mereka yang melakukan karya belas kasihan, dan khususnya mereka yang melakukan pelayanan di penjara. Tidak mudah untuk masuk ke sana, bukan? Ini bukan untuk semua orang.
Ketakutan tentu ada, namun Trzeciak berusaha mengembangkan diri dan mengesampingkan ketakutan-ketakutan. Ketika hal ini ia lakukan, dan melakukan apa yang dikehendaki Tuhan, maka ia yakin pahala akan diterima.
“Ketika Anda mengesampingkan diri Anda demi apa yang Tuhan kehendaki, Dia akan terus memberi Anda pahala. Itu hanya sebuah berkah yang terus-menerus, sebuah anugerah.”
Langkah-langkah keamanan di penjara berarti kemungkinan terjadinya bahaya yang menimpa relawan pelayanan penjara sangat rendah. Namun tentu saja,
Penjara Keamanan Maksimum
Gagasan untuk memasuki penjara dengan keamanan maksimum, apalagi dengan tujuan untuk membagikan Yesus kepada para narapidana, dapat mengintimidasi dan membutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Trzeciak menemukan kuncinya, yaitu sebisa mungkin datang dengan sikap yang tidak menghakimi dan penuh kasih sayang.
“Secara umum, masyarakat tidak memiliki gambaran positif terhadap narapidana. Mayoritas penjara yang kami datangi memiliki keamanan tinggi, unit keamanan maksimum. Dan bagi banyak orang, sampai mereka melakukannya sekali atau dua atau tiga kali, mereka mungkin merasa sedikit tidak nyaman,” kata Trzeciak kepada CNA.
Dalam karya ini, KPM didukung oleh sumbangan besar bahan pelajaran dari Ascension, penerbit Katolik yang berbasis di Pennsylvania. Lewat sumbangan ini, karya-karya kepada para narapidana dapat berjalan dan membawa dampak positif bagi mereka.
Mungkin karena sangat menantang, pelayanan penjara Katolik di seluruh Amerika Serikat telah menjadi bentuk perjuangan selama bertahun-tahun, terutama untuk menarik sukarelawan dan, dengan sumber daya keuangan yang terbatas. Tidak mudah untuk menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mengobarkan iman para pria dan wanita di penjara. Kesulitan yang sering membuat para sukarelawan itu pergi.
Namun hal itu berubah, setidaknya di Texas, pada bulan Maret 2022, ketika penerbit Katolik Ascension terhubung dengan KPM. Kerja sama itu mengoordinasikan sumbangan materi pelajaran Alkitab senilai $338.000. Berkat sumbangan besar tersebut, Kolbe mengatakan kini ada hampir 400 narapidana yang berpartisipasi dalam studi Alkitab “Bible Timeline” di fasilitas-fasilitas penjara di Texas dan negara bagian lainnya.
Trzeciak mengatakan, narapidana sering kali tertarik untuk membicarakan tentang pengampunan, baik untuk orang lain maupun untuk diri mereka sendiri. Di sini, kursus Alkitab ini membantu para narapidana menemukan jawaban atas pertanyaan mereka.
“Sungguh menakjubkan melihat pertumbuhan pria dan wanita berkat kursus Alkitab,” katanya.
Ascension, dalam siaran persnya, menambahkan, bahwa para narapidana telah merasa jauh lebih percaya diri dan mampu menjawab pertanyaan tentang iman dari sesama narapidana dari agama lain. Retret yang diberikan oleh KPM tidak hanya diperuntukkan bagi narapidana Katolik. Meski temanya sangan Kristiani, namun setiap narapidana dipersilakan untuk hadir. Trzeciak mengatakan narapidana Katolik pada umumnya adalah yang paling antusias untuk berpartisipasi. Beberapa narapidana itu dating awalnya karena termotivasi dengan adanya makanan gratis, namun sebagian akhirnya tetap tinggal untuk mengikuti sesi retret.
“Dari sudut pandang kami, jika makananlah yang mendatangkan mereka, puji Tuhan, karena sekali lagi, pada akhir hari ketiga, Tuhan telah melakukan mukjizat,” komentar Trzeciak. (AES)