Pada hari Minggu Panggilan, Paus Fransiskus memimpin penahbisan imam untuk Keuskupan Roma di Basilika Santo Petrus, seraya mengingatkan para imam baru itu bahwa mereka adalah pelayan-pelayan persatuan dalam Gereja.
Sebagian besar dari 19 orang yang ditahbiskan 26 April 2015 itu berasal dari seminari-seminari Romawi, termasuk Seminari Kepausan Roma, Kolese Diosesan Redemptoris Mater, dan Seminari Madonna del Divino Amore.
Dalam pernyataan spontan saat homili Misa pagi, Paus Fransiskus menyampaikan saran kepada mereka yang hendak ditahbiskan.
Paus mengatakan kepada mereka bahwa homili-homili yang mereka sampaikan harus datang dari hati, agar homili-homili itu bisa menyentuh hati umat.
Ketika berbicara tentang tanggung jawab dalam membagikan sakramen-sakramen, Paus mengatakan kepada mereka untuk tidak pernah menolak siapa pun yang meminta Sakramen Permandian.
Paus Fransiskus juga mengingatkan agar para imam yang akan segera ditahbiskan itu bahwa dalam memberikan Sakramen Tobat mereka hendaknya mengampuni, dan tidak pernah menghukum.
“Kalian adalah pelayan-pelayan persatuan dalam Gereja, dalam keluarga,” kata Paus Fransiskus.
Dalam sambutan Regina Coeli (Ratu Surga) setelah Misa, Paus mengatakan bahwa para imam yang baru ditahbiskan dipanggil masuk ke dalam kehidupan pastoral seperti halnya kehidupan Sang Gembala Baik. (pcp berdasarkan Radio Vatikan)