Senin, Desember 23, 2024
26.6 C
Jakarta

Sebanyak 2,7 Juta Umat Ikut Serta dalam Prosesi Perawan Maria Gembala Ilahidi Venezuela

Lebih dari 2,7 juta orang berkumpul di Kota Barquisimeto, Lara, Venezuela, pada hari Minggu, 14 Januari 2024, untuk Prosesi Perawan Maria Gembala Ilahi. CNA

VENEZUELA, Pena Katolik – Lebih dari 2,7 juta orang berkumpul di Kota Barquisimeto, Lara, Venezuela, pada hari Minggu, 14 Januari 2024, untuk mengikuti Prosesi Perawan Maria Gembala Ilahi. Jumlah umat yang datang ini dilaporkan Gubernur Lara, Adolfo Pereira.

Devosi Perawan Maria Gembala Ilahi ini dimulai pada tahun 1703 di Seville, Spanyol. Saat itu, seorang Biarawan Kapusin melihat Perawan Maria berpakaian seperti seorang gembala dan memegang tongkat. Dia dikelilingi oleh beberapa domba, tetapi seekor domba yang tersesat dikejar oleh seekor serigala, yang dikirim oleh Malaikat Tertinggi Michael dengan panah.

Biarawan Kapusin itu memesan sebuah lukisan yang menggambarkan apa yang dilihatnya dan mulai menyebarkan Devosi Perawan Maria Gembala Ilahi. Tradisi ini lalu menyebar ke Amerika Spanyol dan Venezuela. Devosi Perawan Maria Gembala Ilahi menunjukkan peran Maria dalam melindungi kawanan Putranya dari “si jahat”. Kata “Ilahi” diartikan sebagai “yang paling unggul”.

Prosesi tahun ini dimulai lebih awal. Sekitar 44.000 peziarah yang berlari sepanjang enam mil, melewati tempat-tempat paling ikonik di kota hingga ke Gereja St. Rose, sebagai titik awal prosesi.

Lukisan Perawan Maria Gembala Ilahi kemudian diarak lebih dari empat mil sepanjang hari, dari Gereja St. Rose ke Katedral Barquisimeto. Di lokasi ini, Uskup Agung Coro, Mgr. Mariano Parra, merayakan Misa.

“Bukan suatu kebetulan jika prosesi ini telah diadakan sebanyak 166 kali, dan setiap [waktu] jumlah orang yang mendampingi Sang Gembala Ilahi bertambah, sehingga menjadi salah satu wujud [devosi Maria] terbesar di dunia,” kata Mgr. Parra dalam homilinya.

Prelatus itu mengatakan bahwa Tuhan menyatakan kepada Gereja di Venezuela – melalui Gembala Ilahi – apa kehendak-Nya. Tuhan mengundang semua umat beriman untuk berupaya mengetahui dan memahami apa yang Tuhan inginkan.

“Maria, atas permohonan dari Sang Gembala Ilahi, hari ini meminta kita – sebagai murid Putranya – untuk belajar darinya: untuk hidup hanya bagi Kristus dan dalam pelayanan kepada-Nya. Inilah alasan kami ada,” katanya. Uskup agung emeritus itu mengakhiri pidatonya dengan meminta kepada Sang Gembala Ilahi untuk menuntun umat kepada Putranya, Yesus Kristus.

Komitmen Para Uskup Venezuela

Sidang Pleno Biasa ke-121 para uskup Venezuela berakhir pada 12 Januari, di mana para wali gereja menganalisis situasi nasional saat ini dan tantangan terbesar yang dihadapi negara tersebut dan Gereja Katolik pada tahun baru. Setelah pertemuan tersebut, para uskup menerbitkan sebuah nasihat pastoral. Para uskup meminta seluruh rakyat Venezuela untuk mengupayakan perdamaian, keadilan, dan solidaritas persaudaraan. Para uskup mendorong umat untuk melakukan upaya yang memungkinkan membuka pintu dan membangun, mambangun jembatan pemahaman dan hidup berdampingan.

Para uskup juga meminta perhatian pada “masalah nasional yang mendesak” dalam masalah ekonomi, kemanusiaan, imigrasi, pendidikan, dan korupsi.  Para uskup menyerukan “dialog dan negosiasi” yang serius, tulus, dan berkomitmen antara pemerintah dan berbagai sektor kehidupan nasional. Pesan ini mengacu pada pemilihan presiden yang dijadwalkan pada tahun ini di negara tersebut.

“Sekali lagi kami menyampaikan harapan terbaik kami agar pada tahun 2024 ini, dengan upaya dan partisipasi setiap orang dan seluruh lembaga negara, kita dapat menempuh jalur dialog, perjumpaan, dan tipe negara yang kita semua inginkan,” para uskup menyimpulkan seperti dalam CNA, 15 Januari 2024.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini