Suatu hari pada bulan Juni 2023, Romo Victorius Dwiardy OFMCap diberitahu oleh Nunsius Apostolik untuk Indonesia, bahwa ia dipilih menjadi Uskup Banjarmasin. Suatu berita dan permohonan yang mengejutkan. Menjadi seorang uskup, tentu merupakan satu tugas yang istimewa, tidak semua imam dapat ditunjuk untuk tugas ini.
Namun, Romo Victorius teringat akan motivasi awal ia menjadi imam. Semangat yang terus ia pegang hingga saat ini, menjadi seorang imam Ordo Kapusin (Ordo Fratrum Minorum Capuccinorum/OFMCap), yaitu meninggalkan segalanya, dan mempersembahkan hidup untuk Gereja. Alhasil, tidak ada jawaban lain untuk permintaan ini, menjadi Uskup Banjarmasin ini. ia menjawabnya dangan kesiapsediaan.
“Hal pertama yang saya sampaikan kepada Bapa Nunsius (Dubes Vatikan untuk Indonesia), bahwa dari awal saya memilih untuk menjadi imam religius. Sedari awal saya sudah penelitian, perkembangan untuk meninggalkan segalanya dan menyerahkan hidup saya kepada Gereja untuk dipakai oleh Gereja, oleh Ordo, untuk mewartakan Injil dan menjadi saluran berkat dan rahmat bagi orang lain,” kenang Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap.
Setelah pertemuan itu, tidak butuh waktu lama, Mgr. Victorius diumumkan menjadi Uskup Banjarmasin yang baru pada 8 Juli 2023. Dengan penjunjukkan ini, Mgr. Victorius harus meninggalkan jabatannya sebagai Anggota Konsili Umum Kapusin, jabatan cukup prestisius dalam ordo yang warna jubah biarawannya sama seperti kopi capucino ini.
Mgr. Victorius mengakui, ia siap menerima penugasan ini, bukan untuk mencari kepentingan ia ingin melayani Gereja. Tugas baru ini akan memungkinkan untuk semakin dapat mewartakan Injil dan membuat kerajaan Allah semakin kelihatan di tengah masyarakat. Ia menerima tugas ini, walaupun saat itu ia juga sangat dibutuhkan pelayanannya unyuk mengurus saudara-saudara Kapusin di seluruh Asia-Pasifik.
“Dengan penunjukan Paus ini, saya taat sebagai anggota Gereja. Bila Gereja membutuhkan, saya akan siap melayani,” ujar Mgr. Victorius.
Panggilan Imamat
Cita-cita Victorius untuk menjadi imam sudah ada sejak di bangku SD kelas V. Saat itu, mimpi menjadi imam, khususnya biarawan Kapusin, sudah tertanam dalam hatinya.
Alhasil, pada masa kecilnya, ia akrab dengan seorang Romo tua yang melayani di Paroki St. Pius X Bengkayang, yakni P. Dismas Waterreus, OFMCap. Masih segar dalam ingatan, Romo Dismas sering terihat mengunjungi umat dalam turne dan menginap di rumahnya.
“Seringkali, Romo itu membawa mainan untuknya maupun untuk anak-anak di kampungnya. Dengan sikap dan pembawaannya yang ramah, senang bergaul dengan penduduk, dan mengenakan pakaian (jubah Kapusin) yang sederhana,” kenang Mgr. Victorius.
Romo Dismas diam-diam telah memikat hatinya. Romo Dismas rajin merayakan Misa Kudus dan giat merasul di tengah umat. Romo Dismas selalu dirindukan, dan kedatangannya pasti disambut dengan sukacita.
Namun, keinginan Victorius untuk menjadi seorang imam sempat hilang ketika dia melanjutkan pendidikan ke SMPN Sanggau Ledo (lulus pada tahun 1985). Lingkungan pergaulan adalah faktor utama yang memengaruhinya. Panggilan tersebut kembali bergema pada saat dia menginjak kelas III, tepatnya pada Semester VI dan menjelang ujian akhir.
Dia tidak mau panggilannya itu memudar kembali. Maka setelah tamat dari SMP, dan dengan dukungan dari kedua orangtuanya, Victorius mendaftarkan diri ke SMA Seminari Menengah St. Paulus, Nyarumkop. Victorius diterima untuk melanjutkan pendidikannya di SMA Seminari Menengah St. Paulus, Nyarumkop (lulus pada tahun 1988).
Dari seminari menengah ini, panggilan menjadi imam dalam diri Victorius semakin berkembang, hingga ia memilih masuk Ordo Kapusin dan ditahbiskan sebagai imam pada tanggal 10 Oktober 1998, di Gereja St. Pius X Bengkayang. Romo Victorius menerima tahbisan imamat dari tangan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Bumbun, OFMCap.
Dalam ordo, Romo Victorius telah menjalani beragam penugasan. Terakhir, ia menjadi Anggota Konsili Umum Kapusin dan tinggal di Roma Italia.
Pada tahun 2013, Konselor Jenderal untuk PACC sedang sakit berat, dan karenanya, mengajukan pengunduran dirinya. Konselor Jenderal adalah anggota Dewan Penasehat untuk Minister General di Roma. Sejak tahun 2013 sampai tahun 2023, Romo Victorius adalah pimpinan tertinggi dari para provinsial, kustos, dan delegatus yang ada di wilayah Asia Pasifik, meliputi Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia-Singapura, New Zealand, Papua New Guinea, Filipina, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Pakistan (terbaru).
Tahbisan Uskup
Mgr. Victorius Dwiardy, OFM Cap ditahbiskan menjadi Uskup Banjarmasin di Grand Palace, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu 4 November 2023. Upacara tahbisan ini dipimpin Nunsius Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Piero Pioppo, dengan penahbis pendamping Mgr Agustinus Agus dan juga Mgr Petrus Boddeng Timang.
Pada kesempatan ini, Mgr. Victorius berterima kasih atas kehadiran para uskup pada upacara tahbisannya. Ia meminta dukungan dan doa dari semua pihak untuk dapat melayani sebagai Uskup Banjarmasin. Pada kesempatan ini, Mgr. Victorius juga menyampaikan arti iman perlu semakin dikedepankan di tengah arus modernisme yang ditandai dengan budaya hedonism yang meredupkan penghayatan iman.
“Menyadari bahwa tugas dan tanggungjawab ini tidak kecil, saya mohon bantulah dan doakan saya, agar oleh kekuatan dan terang Ilahi saya dimampukan membuat Cahaya iman, yang diajarkan dna dibawa Yesus Kristus juru selamat kita,” ujar Mgr. Victorius.
Puncak Misa Tahbisan ini adalah saat penumpangan tangan dari para uskup yang hadir, yang diawali Mgr. Pioppo. Setelah itu, Mgr Piero Pioppo menyerahkan Injil dan memasangkan mitra (topi) Uskup, cincin hingga tongkat. Kemudian dengan atribut lengkap, Mgr Victorius dipandu untuk duduk di kursi uskup dan kemudian mendapatkan tepuk tangan dari sekitar 1.500 umat yang hadir secara langsung.
Pada kesempatan ini, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin OSC menyambut bergabungnya Mgr. Victorius dalam kesatuan para uskup. Ia juga berterima kasih atas pelayanan Uskup Emeritus Banjarmasin, Mgr. Petrus Bodeng Timang. Ia menyampaikan, apa yang sudah dikerjakan uskup sebelumnya, semoga akan dilanjutkan oleh Mgr. Victorius.
Mgr. Pioppo mersa terhormat atas kesempatan memimpin upacara tahbisan ini. Ia menyampaikan, sebagai wakil Paus, ia menyampaikan berkat dari Paus Fransiskus dan mendorong umat untuk semakin mengembangkan kualitas iman.
Mimpi Pastoral
Banjarmasin akan menjadi ladang kerasulan yang baru bagi Mgr. Victorius yang sebagai seorang imam Kapusin. Di keuskupan ini, sebelumnya tidak ada seorang imam Kapusin yang bertugas. Dalam kesempatan pertamanya tiba di Banjarmasin, Mgr. Victorius merasa sangat senang karena disambut dengan baik oleh umat. Ia juga terkesan para keramahan dan persaudaraan dari Mgr. Petrus Boddeng Timang (Uskup Emeritus Banjarmasin).
“Sebelum datang, saya terus berkomunikasi dengan beliau dan beliau sangat support. Saya melihat situasi masyarakat di sini lebih terbuka. Meskipun sebagai minoritas, kita tidak perlu merasa rendah diri. Saya rasa kita tetap bisa berkontribusi.
Mgr. Victorius meyakini, Mgr. Timang selama ini sudah bekerja keras di sini. Untuk itu, pada masa awal, ia akan melanjutkan karya pastoral yang selama ini dijalankan Mgr. Timang. Menutunya, kontinuitas itu lebih pas dan lebih besar pengaruhnya.
“Harapan saya, seperti halnya dengan yang tertulis pada motto saya, kiranya umat berkobar-kobar dan bersiap untuk menjadikan dirinya sebagai cahaya: dalam kebaikan, dalam kerukunan, terhadap alam; pokoknya yang terutama dalam hal-hal baik, dan kerja sama dari umat menjadi sesuatu yang penting,” ungkap Mgr. Victorius. (Antonius E. Sugiyanto)
Pengalaman Pastoral Mgr. Victorius Dwiardy OFMCap:
- Wakil Romo Paroki di Katedral Pontianak (1998-2000)
- Sekretaris Keuskupan Agung Pontianak (2008-2012)
- Ketua Yayasan “Dharma Insan” yang mengelola rumah sakit dan sekolah perawat di Pontianak (2008-2013)
- Minister Provinsial Pontianak (2012-2013)
- Presiden Pacific-Asia Capuchin Conference (2012-2013)
- Anggota Konsili Umum Kapusin (General Council) di Roma (2013 – sampai sekarang)