VATIKAN, Pena Katolik – Pengadilan Vatikan pada hari Sabtu, 16 desember 2023 menjatuhkan hukuman lima tahun enam bulan penjara kepada Kardinal Angelo Becciu dari Italia. Ia dihukumkarena perannya dalam berbagai kejahatan keuangan. Selama ini, proses peradilan ini dilihat secara luas sebagai ujian bagi masa kepausan Fransiskus dalam melakukan reformasi keuangan di Vatikan.
Kardinal Becciu juga didenda sekitar $8.700 dan dilarang memegang jabatan publik apa pun di Negara Kota Vatikan secara permanen. Seorang pengacara yang mewakili Becciu segera mengindikasikan rencana untuk mengajukan banding.
Kardinal Becciu yang kini berusia 75 tahun, sudah menjadi kardinal pertama yang diadili atas tuduhan pidana di hadapan pengadilan sipil Vatikan. Ia kini menjadi orang pertama yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman. Jaksa telah meminta hukuman tujuh tahun tiga bulan penjara bagi kardinal tersebut.
Posisi Penting
Dari tahun 2011 hingga 2018 Kardinal Becciu memegang posisi penting sebagai sostituto, atau “pengganti,” di Sekretariat Negara. Ini menjadikannya kepala staf Paus, satu-satunya tokoh dalam sistem Vatikan yang memiliki hak untuk menemui Paus dalam jabatannya rutin tanpa membuat janji.
Hakim ketua Giuseppe Pignatone, seorang ahli hukum veteran Italia, membacakan putusan tersebut dengan lantang di sebuah aula milik Museum Vatikan. Berlangsung selama dua setengah tahun, persidangan ini terdiri dari 86 sidang terpisah dan mendengarkan hampir 70 saksi. Proses ini terjadi setelah hampir satu tahun perdebatan prosedural sebelum pengadilan mencapai inti dakwaan.
Putusan tersebut menandai akhir dari persidangan, meskipun belum tentu merupakan keputusan akhir dari hasil akhir. Secara teoritis, ada kemungkinan bahwa pihak penuntut atau pembela dapat mengajukan banding atas hasil tersebut. Banding tersebut dapat diadili oleh Pengadilan Banding Kota Vatikan. Kesepuluh terdakwa membantah melakukan kesalahan apa pun, dan pengacara mereka meminta pembebasan penuh. Dakwaan pertama kali dijatuhkan pada Juli 2021.
Properti di London
Kasus ini berkisar pada kesepakatan tanah kontroversial senilai $400 juta di London, yang dimulai pada tahun 2014. Saat itu, Sekretariat Negara Vatikan pertama kali mengakuisisi kepemilikan di bekas gudang di Harrod di lingkungan mewah Chelsea. Setelah melalui berbagai liku-liku, Vatikan akhirnya menjual properti tersebut seharga $224 juta. Penjualan ini mengakibatkan kerugian bersih sekitar $150 juta.
Terdakwa lainnya termasuk dua pemodal asal Italia yang terlibat dalam kesepakatan tersebut adalah seorang mantan ajudan Kardinal Becciu, dan dua mantan pejabat pengawas anti pencucian uang Vatikan. Selain itu ada tiga mantan pejabat atau penasihat Sekretariat Negara dan seorang pengacara yang mewakili salah satu pemodal. Masih terkait dengan kasus adalah seorang konsultan keamanan yang direkrut oleh Kardinal Becciu untuk membantu pembebasan seorang biarawati yang diculik oleh militan Islam. Konsultan ini diduga menggunakan sebagian uang tebusan untuk membeli barang-barang mewah untuk dirinya sendiri.
Kedua pemodal tersebut, Gianluigi Torzi dan Raffaele Mincione, menerima hukuman masing-masing enam dan lima tahun penjara. Sementara itu, mantan Pejabat Vatikan, Fabrizio Tirabassi dijatuhi hukuman tujuh tahun. Enrico Crasso yang sebelumnya penasihat keuangan Sekretariat Negarajuga menerima hukuman tujuh tahun penjara.
Selain kasus di London, Kardinal Becciu juga menghadapi dakwaan di dua kasus lain. Ia didtuduh melakukan transfer dana sekitar $240.000 ke sebuah badan amal Katolik di Sardinia yang dijalankan oleh saudara laki-lakinya. Ia juga pembayaran sekitar $600.000 untuk pembebasan seorang biarawati yang diculik di Mali.
Menurut ringkasan putusan Vatikan, Kardinal Becciu dinyatakan bersalah atas penggelapan dana dalam urusan London; untuk tuduhan terkait transfer dana ke Sardinia; dan dana untuk biarawati yang diculik. Cecilia Marogna, seorang konsultan keamanan yang mengaku menghabiskan sebagian uang biarawati yang diculik itu untuk membeli barang-barang mewah untuk dirinya sendiri, dijatuhi hukuman tiga tahun.
Dua mantan pejabat unit pengawas anti-pencucian uang Vatikan, yang pada saat itu dikenal sebagai Otoritas Informasi Keuangan, pengacara Swiss René Brülhart dan analis keuangan Italia Tomasso Di Ruzza, dibebaskan dari tuduhan yang lebih serius yaitu penyalahgunaan jabatan tetapi dihukum karena gagal untuk melaporkan transaksi London sebagai transaksi mencurigakan. Satu-satunya terdakwa yang dibebaskan sepenuhnya adalah Monsinyur Italia Mauro Carlino, mantan ajudan Becciu.
Persidangan yang Rumit
Angka-angka tersebut membantu mengungkapkan betapa rumitnya persidangan ini: Total 600 jam sidang, 69 saksi, 124.563 halaman dokumen yang dihasilkan dan 2.479.062 berkas terpisah yang diajukan oleh penuntut, selain 20.150 halaman dokumen dari pihak pembela dan 48.731 dari pihak perdata. pihak yang terlibat dalam kasus ini.
Bagian dari kontroversi seputar persidangan tersebut berpusat pada peran Monsingor Italia Alberto Perlasca. Mantan kepala kantor administrasi keuangan di Sekretariat Negara merupakan arsitek asli dari kesepakatan London. Ia menjadi saksi utama untuk penuntutan.
Selama memberikan kesaksian, diketahui bahwa Perlasca telah dilatih dalam mempersiapkan kesaksiannya oleh seorang teman lama dan orang kepercayaannya, Genoveffa Ciferri. Chaouqui dilaporkan menyalahkan Kardinal Becciu atas kejatuhannya di Vatikan.