Minggu, November 24, 2024
25.4 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Seenin 2 Oktober 2023, Peringatan Wajib Malaikat Pelindung (hijau)

Bacaan I – Kel.23: 20-23a;       

Mzm.91: 1-2, 3-4, 5-6, 10-11;

Bacaan Injil– Matius 18:1-5.10

Sekali peristiwa datanglah murid-murid dan bertanya kepada Yesus, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?”

Maka Yesus memanggil seorang anak kecil, dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu: Sungguh, jika kalian tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak kecil seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang pun dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Malaikat-malaikat mereka di surga selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

BODYGUARD

Hari ini Gereja secara khusus memperingati Malaikat Pelindung, yang diutus oleh ALLAH untuk melindungi, menjaga dan membimbing umat beriman, serta menghantar mereka ke tempat yang telah ditentukan oleh-NYA. Malaikat Pelindung bisa dibandingkan dengan seorang “bodyguard” yang selalu siap selama 24 jam menjaga keselamatan “boss” nya. Kita masing-masing mempunyai “bodyguard,” yaitu Malaikat Pelindung: Dia tidak hanya menjaga dan melindungi kita dari serangan “musuh” secara pisik saja, melainkan juga dan terutama melindungi kita dari serangan “setan” dan semua kaki-tangannya. Setan dan semua begundalnya terutama berusaha keras untuk mempengaruhi dan menarik perhatian dan hidup kita supaya kita ikut mereka. Malaikat Pelindung jauh lebih sigap dan lincah dari pada “bodyguard,” sebab kekuasaan yang digunakannya berasal dari ALLAH langsung. “Bodyguard” biasanya hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu misalnya para pejabat penting baik tingkat Pusat maupun daerah-daerah, orang-orang super kaya, dan orang-orang yang membutuhkan perlindungan dan keamanan khusus. Bayaran mereka biasanya tinggi, karena mereka mempertaruhkan nyawanya bila perlu.

Sementara ALLAH memberikan Malaikat Pelindung kepada semua orang – tanpa kecuali – dengan “bayaran Rp 0” alias gratis! Namun, kadang tidak semua orang sadar bahwa dirinya dan keselamatan hidupnya itu dijaga dan dilindungi oleh seorang Malaikat Pelindung. Bagaimana kita sendiri: sadarkah dan percayakah kita pada Malaikat Pelindung? Apakah kita pernah berterima kasih atas penjagaan dan tuntunan Malaikat Pelindung? Curahkanlah itu dalam “Doa kepada Malaikat Pelindung”.

Dalam Bacaan Pertama, dari Kitab Keluaran dikisahkan bahwa ALLAH sendiri menuntun bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir menuju Tanah Terjanji. Mereka melalui padang gurun dengan berbagai kesulitan air dan makanan serta mendapat berbagai ancaman dari bangsa-bangsa yang sudah bermukim lama sebelum umat Israel datang. ALLAH kembali menegaskan kesetiaan akan janji-NYA akan memimpin, melindungi dan menyertai mereka terus. Sabda TUHAN: “Sesungguhnya, AKU mengutus seorang Malaikat, berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah KU-sediakan. Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab Nama-KU ada di dalam dia” (Kel.23: 20, 21).

TUHAN YESUS Sendiri di dalam Bacaan Injil bersabda: “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena AKU berkata kepadamu: Ada Malaikat mereka di surga, yang selalu memandang wajah BAPA-KU yang di sorga” (Mat.18: 10).

Pada hari ini marilah kita meneguhkan iman kita dengan memperbaharui kepercayaan kita bahwa TUHAN selalu peduli dan setia janji-NYA kepada umat-NYA. Bahwa benar TUHAN telah memberikan Malaikat Pelindung kepada kita masing-masing. Patutlah kita menyadari kemurahan hati TUHAN itu dan bersyukur atas segala Anugerah-NYA itu. Kesadaran kita akan kehadiran Malaikat Pelindung akan semakin membantu kita untuk senantiasa mendengarkan saran, nasihat dan bimbingan Malaikat itu serta menghindari segala perbuatan tercela dan jahat, seperti menjalankan penipuan, penyelundupan, korupsi, suap, memproduksi dan memperdagangkan narkoba dan obat terlarang, menebarkan kabar bohong dan fitnah dan lain-lain. Kita akan menghormati kehadiran dan peranan Malaikat itu dan tidak akan menyepelekannya. Kita akan selalu ingat bahwa ada “Mata yang selalu mengawasi kita dan melaporkannya kepada BAPA di Sorga”.

Jika kita sadar bahwa TUHAN memberikan penjagaan dan perlindungan lewat Malaikat Pelindung, apakah kita sendiri mau dan rela untuk menjadi “Malaikat” bagi sesama kita, khususnya mereka yang lemah, miskin, terlantar dan memerlukan perhatian serta pertolongan? Menjadi “Malaikat ALLAH” berarti menjadi “Utusan ALLAH” untuk membawa “Kabar Gembira”, memberi semangat, motivasi dan pendorong pada orang lain. Maukah kita juga menjadi “saluran Berkat” pada orang lain, hingga kita tidak egois atau hanya mementingkan diri sendiri saja?

Doa Penutup

Ya TUHAN Yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku bersyukur atas pendampingan dan tuntunan-MU lewat Malaikat Pelindung. Semoga aku semakin peka akan tuntunan dan bisikan dari Malaikat Pelindungku. Bunda Maria, bimbinglah anakmu ini, jangan sampai tersesat. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini