Rabu, November 6, 2024
25.8 C
Jakarta

Selasa, 17 Maret 2015

St.Patrick (1)

PEKAN PRAPASKAH IV (U)

Santo Patrisius; Santa Gertrudis dari Nivelles; Yusuf dari Arimatea

Bacaan I: Yeh. 47:1-9.12

Mazmur: 46:2-3.5-6.8-9; R:8

Bacaan Injil: Yoh. 5:1-3a.5-16

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.  … Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: ”Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya: ”Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya: ”Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: ”Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka: ”Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya: ”Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: ”Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Renungan

Bait suci atau tempat kita menyembah Tuhan adalah benar-benar tempat yang bisa membawa kehidupan dan keselamatan bagi kita asal kita menggunakannya dengan benar. Tempat-tempat suci yang biasanya kita kunjungi bukan hanya menjadi tempat dengan hiasan suci, tetapi jika kita dan banyak orang berdoa di dalamnya, maka akan menjadi tempat yang nyaman bagi Tuhan memberikan rahmat-Nya kepada siapa saja yang berdoa.

Dalam peristiwa kolam Bethesda, kita diingatkan bahwa Allah memang berbelas kasihan kepada siapa saja yang berharap kepada-Nya. Ia tahu siapa yang harus ditolong-Nya. Tempat suci itu telah menjadi tempat kesembuhan bagi mereka yang berharap kepada Allah. Meskipun demikian, kita harus memahami bahwa Tuhan lebih besar dari peristiwa ajaib itu. Marilah kita mengharapkan kebaikan dari Allah dengan hati yang tidak terpecah, dengan keyakinan teguh. Harapan akan kebaikan ini dapat kita lakukan jika kita melepaskan diri dari dosa hari demi hari.

Ya Allah, Engkau yang bertakhta dalam bait suci-Mu, bertakhtalah dalam bait suci diriku ini. Aku mau setia dan mau lebih percaya kepada-Mu supaya aku pantas menerima pembaruan dan penyembuhan di dalam Engkau sendiri. Amin.

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini