Senin, November 25, 2024
28.4 C
Jakarta

Presiden Timor Leste Menyerukan Mitra International Berinvestasi dalam Organisasi Gereja

Umat Katolik Timor Leste mengikuti Devosi Jalan Salib. IST

DILI, Pena Katolik – Presiden Timor-Leste José Ramos-Horta telah mengimbau mitra internasional untuk berinvestasi dalam organisasi Gereja dan kelompok masyarakat sipil yang menyatakan bahwa pemerintah memiliki dana yang cukup tetapi kekurangan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan program pembangunan sosial.

“Tolong jangan berinvestasi dalam program pemerintah karena anggaran pemerintah sudah besar dan tidak ada kapasitas eksekusi,” kata Horta dalam pertemuan tingkat nasional untuk hak-hak anak di negara mayoritas Katolik itu. Acara nasional bertema “Dengarkan Bahasa Anak Kita untuk Menjamin dan Mewujudkan Hak Kita” diselenggarakan oleh Lembaga Pembela Hak Anak di Dili pada 1 Maret 2023.

Dengan alasan tersedianya dana yang cukup namun kekurangan tenaga narasumber, Horta mendesak para peserta untuk mencari strategi alternatif guna memfasilitasi pelaksanaan proyek pemerintah di Timor-Leste.

“Akan lebih baik melihat strategi lain secara langsung dengan mitra lembaga seperti UNICEF dan lainnya dalam kemitraan dengan LSM dan Lembaga Gereja,” kata Horta.

Horta juga mendesak para peserta untuk tidak mengeluarkan uang lagi untuk lokakarya dan pertemuan tentang demokrasi yang menyatakan bahwa “demokrasi sudah cukup untuk Timor-Leste”. Dia mendesak para dermawan dan kelompok pendukung untuk berinvestasi dalam pembangunan pedesaan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat.

Tetsuya Kimura, Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste menyoroti berbagai tingkat kerjasama yang dimiliki kedua negara terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan perempuan.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan masyarakat Timor Leste dengan tujuan menciptakan masyarakat di mana anak-anak dapat aman dan berperan dalam menciptakan masa depan yang aman dan sejahtera di negara ini,” kata Kimura.

Data Kini

Menurut UNICEF, hanya 20 persen anak usia prasekolah di Timor-Leste yang bersekolah. Hampir 37 persen pemuda pedesaan (15-24) buta huruf, dibandingkan dengan hanya enam persen di daerah perkotaan, dan sekitar 70 persen siswa kelas satu tidak memenuhi hasil belajar dasar. Bilal Aurang Zeb Durrani, perwakilan UNICEF untuk Timor-Leste menyampaikan apresiasinya kepada Horta yang telah memprioritaskan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak.

Timor-Leste adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan perkiraan produk domestik bruto (PDB) per kapita sekitar US$1.560 pada tahun 2019, menurut Bank Dunia. Itu juga peringkat 141 di antara 187 negara pada Indeks Pembangunan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk tahun 2020.

Sekitar 42 persen dari perkiraan 1,3 juta orang di negara itu hidup di bawah garis kemiskinan, menurut Program Pembangunan PBB. Data PBB tahun 2018 menunjukkan sekitar 32 persen penduduk buta huruf. Data UNICEF menunjukkan bahwa sekitar 66 persen sekolah pendidikan dasar tidak memiliki jamban yang berfungsi dan sekitar 40 persen sekolah pendidikan dasar tidak memiliki air minum.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini