Vatikan mewaspadai serangan militan Islam terhadap negara kota itu atau terhadap Paus Fransiskus, namun para pejabat Vatikan tidak tahu rencana khusus apapun, kata kepala keamanan Vatikan dalam sebuah wawancara, demikian laporan wartawan Reuters, Philip Pullella, dari Roma, 3 Maret 2015.
“Ancaman itu ada. Ini muncul dari percakapan dengan rekan-rekan dari Italia dan negara asing,” kata Domenico Giani kepada Polizia Moderna, majalah yang diterbitkan oleh polisi Italia, ketika ditanya apakah ancaman dari militan ISIS itu bisa dipercaya.
“(Tetapi) saat ini bisa saya katakan bahwa kita belum tahu rencana apapun untuk menyerang Vatikan atau Bapa Suci,” lanjut Giani dalam wawancara yang dipublikasikan dalam situs majalah itu di hari Senin, 2 Maret 2015.
Militan ISIS telah mengancam target-target Katolik di Roma. Ancaman-ancaman ini mendapat banyak ruang dalam media-media Italia.
Bulan lalu, dalam sebuah video yang menunjukkan pemenggalan kepala 21 umat Kristen Koptik Mesir di Libya, salah seorang pembunuh mengatakan: “Hanyalah keselamatan yang bisa kalian, para pejuang salib, harapkan … Kami akan menaklukkan Roma, dengan kehendak Allah.”
Sebuah situs web yang digunakan oleh para militan itu berisi foto montase yang menunjukkan bendera hitam gerakan itu terbang dari tanda salib di pusat Lapangan Santo Petrus.
Giani mengatakan bahwa tingkat siaga “tetap tinggi” di dan sekitar negara kota yang kecil, yang berada di dalam kota Roma, itu.
Pasukannya yang dikenal dengan nama Garda Swiss berjumlah 130 tentara. Mereka melindungi sebagian besar Vatikan dan Paus. Sementara itu, polisi Italia menjaga bagian luar, termasuk Lapangan Santo Petrus.
Bulan lalu, setelah pembunuhan yang dilakukan kaum militan Islam di Paris dan Kopenhagen, 4800 tentara ditempatkan di jalan-jalan sepanjang Italia.
Paus Fransiskus telah beberapa kali mencela serangan oleh kaum militan Islam. Pada hari Minggu, 1 Maret 2015, Paus menyerukan agar “kebrutalan (mereka) yang amat berat” berakhir. (terjemahan pcp dari Reuters)
Kepala Keamanan Vatikan Domenico Giani sedang bertugas
