Sabtu, November 23, 2024
25.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Sabtu 18 Juni 2022; Hari Biasa – Pekan Biasa XI

Bacaan I: 2Taw. 24:17-25

SESUDAH imam Yoyada meninggal dunia, para pemimpin Yehuda datang menyembah raja. Sejak itu raja mendengarkan mereka. Mereka meninggalkan rumah Tuhan, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadahlah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala.

Oleh karena kesalahan itu Yehuda dan Yerusalem tertimpa murka. Namun, Tuhan mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.

Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, putera imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat dan berkata kepada mereka, “Beginilah sabda Tuhan, ‘Mengapa kalian melanggar perintah-perintah Tuhan, sehingga kalian tidak beruntung?’

Oleh karena kalian meninggalkan Tuhan, maka Ia pun meninggalkan kalian!” Tetapi mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan atas perintah raja mereka melempari dia dengan batu di pelataran rumah Tuhan.

Raja Yoas tidak ingat akan kesetiaan yang ditunjukkan Yoyada, ayah Zakharia itu, terhadap dirinya. Ia membunuh putra Yoyada itu, dan pada saat kematiannya Zakharia berseru, “Semoga Tuhan melihatnya dan menuntut balas!”

Pada pergantian tahun tentara Aram maju menyerang Yoas, dan masuk ke Yehuda dan Yerusalem. Dari bangsa itu semua pemimpin habis dibunuh, dan segala jarahan dikirimkan mereka kepada raja negeri Damsyik.

Walaupun tentara Aram itu datang dengan orang sedikit, namun Tuhan menyerahkan tentara yang sangat besar kepada mereka, karena orang Yehuda telah meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka.

Demikianlah orang Aram melakukan penghukuman kepada Yoas. Ketika orang Aram pergi, Yoas ditinggalkan dengan luka-luka berat. Lalu para pengawalnya mengadakan persepakatan terhadap dia karena darah putera imam Yoyada.

Mereka membunuh Raja Yoas di atas tempat tidurnya. Ia mati dan dikuburkan di Kota Daud, tetapi bukan di makam para raja.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 89:4-5,29-30,31-32,33-34

Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.

  • Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya dan membangun takhtamu turun-temurun.”
  • Untuk selama-lamanya, Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh. Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa, dan takhtanya seumur langit.
  • Jika anak-anaknya meninggalkan Taurat-Ku dan mereka tidak hidup menurut hukum-Ku; jika ketetapan-Ku mereka langgar dan perintah-perintah-Ku tidak mereka patuhi.
  • Maka akan Kubalas pelanggaran mereka dengan gada, dan kesalahan mereka dengan pukulan-pukulan. Tetapi kasih setia-Ku tidak akan Kujauhkan dari padanya dan Aku tidak akan berlaku curang dalam hal kesetiaan.

Bait Pengantar Injil: 2Kor 8:9

Ref. Alleluya, alleluya.

Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

Bacaan Injil: Mat. 6:24-34

DALAM khotbah di bukit berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain.

Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai.

Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?

Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga.

Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?

Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan dan tanpa memintal.

Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.

Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya?

Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum?

Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

Demikianlah Injil Tuhan

MENGAPA HARUS CEMAS?

KECWMASAN atau kekhawatiran sebenarnya hal yang sering terjadi dan kita alami dalam hidup ini. Cemas akan hari depan, karier yang tak menentu, jodoh yang belum jelas ataupun khawatir besok apa yang kita makan… dan masih banyak lagi bentuk kecemasan lain. Adanya kecemasan itu bisa mendorong orang untuk mencari jaminan, entah berupa seorang tokoh yang berpengaruh, cari jenis asuransi yang tepat atau bahkan “seorang pintar atau sakti alias dukun.” Namun, kecemasan yang berlebihan juga bisa menyeret seseorang ke arah yang menyesatkan yaitu kehilangan pegangan yang tidak lain adalah iman akan ALLAH. Rasa galau yang berlebihan cenderung bisa mengakibatkan orang mempertanyakan TUHAN, menyangsikan dan bahkan meninggalkan NYA!

Hari ini TUHAN YESUS dalam Bacaan Injil menyapa, menegur dan mengingatkan kita semua: “Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan jangan khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” (Mat.6: 25).

Jadi dari teguran itu, YESUS mau menegaskan bahwa yang perlu diperhatikan itu adalah inti terdalam dalam hidup manusia yaitu iman akan ALLAH, dan bukan tampilan luar yang berupa asesoris yang artifisial.

Jika kita sampai kehilangan iman akan ALLAH, maka hidup ini tiada arti sama sekali. Mengapa? Sebab, ALLAH adalah Sumber Kehidupan dan kelimpahan Kasih karunia. Karena itu yang harus diperjuangkan oleh manusia itu kekayaan rohani atau harta surgawi sebagai jaminan keselamatan kekal. Maka yang perlu dicemaskan adalah bukan kekurangan dalam kehidupan duniawi-manusiawi melainkan kehidupan rohani-surgawi! Karena itu dalam pesan bagian akhir TUHAN YESUS menegaskan: “Carilah dahulu Kerajaan ALLAH dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (ayat 33).

Untuk meyakinkan para murid-NYA, TUHAN YESUS memberi gambaran secara jelas dan indah betapa burung-burung di udara yang tidak bekerja saja disediakan makanan yang cukup! Demikian pula bunga bakung yang tidak bekerja tapi diberi warna yang indah bahkan keindahannya lebih mewah daripada pakaian Salomo! Semuanya itu dipelihara dan dijaga oleh ALLAH sendiri sebagai Penyelenggara hidup ini. Maka sebagai orang yang beriman kita tidak ada alasan sama sekali untuk cemas, khawatir atau takut dalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini. Yang paling penting adalah bahwa kita harus memiliki iman dan kepercayaan serta kesetiaan pada TUHAN sebagai Penyelenggara kehidupan yang sangat memperhatikan keperluan umat-NYA.

“BAPA-mu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu.” (ayat 32).

Hari ini TUHAN mengundang kita agar kita tetap percaya akan Penyelenggaraan Ilahi NYA. Untuk itu iman akan ALLAH sebagai Penyelenggara kehidupan ini harus kita perkuat terus, jangan sampai digerogoti oleh rasa cemas, khawatir dan galau yang berlebihan. Percayalah pada ALLAH, Sang Penyelenggara kehidupan yang Maha bijaksana, Mahamurah, Mahatahu dan Maha adil!

Dalam Bacaan Pertama juga ditampilkan peran ALLAH sebagai Penyelenggara kehidupan yang sangat peduli dan  memperhatikan umat NYA. Meskipun raja Yoas dan beberapa imam mulai menyeleweng dan meninggalkan TUHAN, namun DIA masih berusaha meyakinkan umat NYA yang mulai menyembah berhala itu dengan mengutus para nabi untuk menyadarkan mereka. Bila mereka benar-benar membandel dan keras kepala, maka ALLAH baru menjatuhkan hukuman atas mereka.

Setelah meresapkan kedua Bacaan Suci hari ini, sadarkah kita bahwa kita harus meneguhkan iman dan kepercayaan kita akan ALLAH sebagai Penyelenggara kehidupan yang sangat peduli dan memperhatikan umat-NYA? Maka patutkah kita masih meneruskan rasa cemas dan khawatir?

Doa:

Ya TUHAN YESUS, berilah aku selalu semangat untuk mencari Keselamatan MU hingga aku tidak jatuh ke jurang kecemasan dan kekhawatiran akan hal-hal duniawi yang bersifat sementara. Bunda Maria dan Bapa Yusuf, teguhkanlah imanku. Amin.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini