Sabtu, November 23, 2024
25.6 C
Jakarta

Bacaan Injil Hari Sabtu 02 April 2022; PEKAN PRAPASKAH IV

Bacaan I: Yer 11:18-20

NABI berkata: Tuhan memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, Tuhan, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku. Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku:

“Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!” Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Mazmur Tanggapan: Mzm 7:2-3.9bc-10.11-12

Ref. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung.

  • Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.
  • Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.
  • Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Bacaan Injil: Yoh 7:40-53

SEKALI peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.”

Yang lain berkata: “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.”

Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?”

Jawab penjaga-penjaga itu: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!”

Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka: “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka: “Apakah engkau juga orang Galilea?

Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Demikianlah Injil Tuhan

Mencari Pembenaran

SERIKALI orang mencari pembenaran ketika hidupnya terus susah. Segudang alasan dikemukakan: pendidikan yang tidak tinggi, modal usaha yang tidak banyak, dukungan keluarga yang nihil dan lain-lain. Padahal rencana Tuhan bagi kita adalah menjadi yang terbaik di segala bidang kehidupan yang kita jalani, menjadi kepala dan bukan menjadi ekor (Ulangan 28:13).

Jadi, jangan lekas menyerah dengan segala keterbatasan kita. Bersama Tuhan, sekecil apapun talenta yang kita miliki, Tuhan sanggup menggandakannya menjadi sebuah kekuatan yang hebat. Untuk memberi makan 5000 orang laki-laki, belum termasuk perempuan dan anak-anak, Tuhan Yesus tidak menyuruh murid-murid untuk pergi membeli bahan makanan sejumlah orang yang membutuhkan. Ia hanya bertanya apa yang ada pada mereka, “Apa yang ada padamu?”

Jangan berkecil hati bila ternyata yang ada pada kita saat ini tidak lebih dari sebuah hati yang percaya, lutut yang bertelut untuk memanjatkan doa, serta semangat kerja yang tinggi. Fakta bahwa kita hanyalah orang sederhana, tidak mengurangi kehebatan kuasa Tuhan. Justru dalam kondisi demikian, kita akan melihat kuasa Tuhan dinyatakan dengan ajaib. Seseorang pernah berkata, “Mujizat adalah situasi di mana terdapat sebuah kebutuhan. Ada orang yang menyadari bagian yang harus dikerjakannya, dan Tuhan kemudian melakukan keajaibannya. Tanpa Tuhan kita tidak mampu, tanpa kita Tuhan tidak mau.” Mujizat Yesus memberi makan 5000 orang terjadi karena ada sebuah kebutuhan, di mana orang banyak belum makan sejak siang hingga menjelang malam hari. Saat itu Tuhan Yesus sebenarnya bisa saja langsung mengadakan mujizat tanpa harus bertanya kepada murid-murid. Namun Yesus ingin melihat seberapa besar iman murid-muridnya.

Mujizat belum terjadi saat Tuhan Yesus membagi roti dan ikan kepada para murid. Mujizat baru terjadi ketika roti dan ikan yang jumlahnya terbatas itu dibagi-bagikan kepada orang banyak, namun tak kunjung habis, bahkan ada sisa 12 bakul penuh. Jika para murid tidak percaya dan takut melangkah, maka mujizat tidak akan terjadi. Jangan tunggu sampai kita memiliki karunia yang hebat, tetapi mulailah melangkah dengan apa yang ada pada kita. Tuhan pasti akan bekerja menyatakan kuasanya, Percayalah! Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku mengucap syukur dengan apa yang Kau berikan kepadaku. Bantulah aku untuk percaya bahwa Engkau sanggup bekerja melalui diriku. Amin. (Dod).

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini