Sabtu, November 23, 2024
25.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Senin 24 Januari 2022

Bacaan Pertama: 2 Samuel 5:1-7.10

“Engkaulah yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”

Sekali peristiwa datanglah segala suku Israel kepada Daud di Hebron. Mereka itu berkata, “Ketahuilah, kami ini darah dagingmu. Telah lama engkaulah yang memimpin segala gerakan orang Israel, yakni sejak Saul memerintah atas kami.

Lagipula Tuhan telah bersabda kepadamu: “Engkaulah yang harus menggembalakan umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel”. Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Daud di Hebron, lalu Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di sana di hadapan Tuhan. Kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel.

Pada saat menjadi raja itu, Daud berumur tiga puluh tahun; dan selanjutnya empat puluh tahun lamanya ia memerintah. Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda. Kemudian raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Tetapi mereka itu berkata kepada Daud, “Engkau tidak sanggup masuk kemari!

Orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!” Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke sana. Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud. Maka makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertai dia.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Mazmur Tanggapan: Mzm 89:20.21-22.25-26

Ref. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai raja.

  • Pernah Engkau berbicara dalam penglihatan kepada orang-orang yang Kaukasihi. Engkau berkata, “Telah Kutaruh mahkota di atas kepala seorang pahlawan, telah Kutinggikan seorang pilihan dari antara bangsa itu.”
  • Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus, maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
  • Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Aku akan membuat tangannya menguasai laut, dan tangan kanannya menguasai sungai-sungai.

Bait Pengantar Injil: 2 Timotius 1:10b

Ref. Alleluya

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil: Markus 3:22-30

“Kesudahan setan telah tiba.”

PADA suatu hari datanglah ahli-ahli Taurat dari Yerusalem dan berkata tentang Yesus, “Ia kerasukan Beelzebul!” Ada juga yang berkata, “Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Maka Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan, “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?

Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri, kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, malahan sudah tamatlah riwayatnya!

Camkanlah, tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat, untuk merampas harta bendanya, kecuali kalau ia mengikat lebih dahulu orang kuat itu. Lalu barulah ia dapat merampok rumah itu.

Aku berkata kepadamu: Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.” Yesus berkata demikian karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Zaman yang Serba Instan

ZAMAN sekarang semuanya serba instan. Ada kopi instan, mie instan, sambal instan, perawatan kecantikan yang instan, penurun berat badan yang instan, bahkan ada juga pernikahan yang instan. Terkadang disadari atau tidak, semua yang serba instan membuat pola pikir kita pun menjadi instan, sehingga tidak jarang kita sering memaksakan segala sesuatu sesuai dengan kehendak kita. Tetapi tidak demikian dengan Tuhan. Dalam rancangan-Nya, kadang Tuhan menginginkan kita agar melewati proses, sehingga kemuliaan-Nya dapat dinyatakan.

   Kita dapat melihat dari kisah kematian Lazarus. Maria, Marta, dan Lazarus adalah 3 bersaudara yang cukup dekat dengan Yesus. Ketika Lazarus  sakit, kedua saudaranya mengirim pesan kepada Yesus. Saat itu Yesus terkesan sengaja berlama-lama untuk datang, bahkan hingga akhirnya Lazarus meninggal dunia pun, Yesus tidak kunjung datang. Tetapi sebelumnya Yesus sudah meyakinkan mereka bahwa penyakit yang diderita Lazarus tidak akan membawanya kepada kematian, namun oleh karena penyakit itulah nama Tuhan akan dipermuliakan. Ketika Lazarus sudah dikubur 4 hari lamanya, barulah Yesus datang. Saat mengetahui kedatangan Yesus, Marta dan Maria berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati.” (Yoh 11:21). Namun, hal ini dilakukan-Nya bukan tanpa alasan. Yesus menginginkan banyak orang menjadi percaya. Jika Yesus datang pada saat Lazarus sakit, maka hanya akan ada sedikit orang yang menjadi percaya. Tetapi dia membuat segala sesuatu tepat pada waktunya dan akhirnya banyak orang menjadi percaya. Alkitab mencatat, “Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepadanya.” (Yoh 11:45).

   Terkadang kita bersikap seperti Marta dan Maria. Ketika permasalahan menghimpit, kita meminta Tuhan untuk menolong kita dengan segera. Bahkan seiring berjalannya waktu, kita merasa bahwa Tuhan terlalu lama merespon atau tidak merespon doa-doa kita. Bukankah Tuhan bekerja dengan cara yang ajaib, cara yang tidak akan pernah terselami oleh pemikiran manusia? Dan, bukankah waktu Tuhan itu tepat dan indah?

   Mungkin saat ini kita mengalami masalah yang sangat menguras air mata kita, menguras habis tenaga, waktu, bahkan pikiran kita. Mungkin saat ini kita merasa Tuhan terlalu lama merespon doa-doa kita bahkan merasa Tuhan tidak meresponnya. Atau, mungkin saat ini kita merasa hanya ada sedikit harapan yang tersisa untuk percaya bahwa mukjizat akan terjadi. Ingatlah, waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tuhan meminta kita untuk sedikit lebih lama menunggu, agar kemuliaan-Nya dapat dinyatakan dalam hidup kita, bahkan dalam kehidupan orang banyak. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil dan tidak pernah ada kata terlambat. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, berilah aku kesabaran dan kesetiaan di dalam menanti pertolongan-Mu, sehingga kemuliaan-Mu bisa dinyatakan. Amin.

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini