Pasti kita pernah bimbang, bingung dan tidak tahu apa yang harus dipilih dan diputuskan. Ketika pengalaman ini datang, seakan-akan semuanya menjadi kacau dan pergulatan luar biasa terjadi di dalam diri kita. Ketika mulai memikirkan dan mencari jawaban serta jalan keluar, yang pertama-tama diperlukan adalah ketenangan jiwa, agar bisa mendengarkan suara Tuhan yang menuntun kita.
Pengalaman yang sama terlihat dalam bacaan Injil, 18 Desember 2020 (Matius 1:18-24). Ketika Yusuf mengetahui apa yang terjadi dengan Maria, reaksi awalnya sangatlah jelas, ia mau menceraikan Maria dan meninggalkannya. Tapi rasa-rasanya cinta Yusuf kepada Maria juga begitu besar, ia pun menimbang-nimbang apa yang harus ia putuskan. Dalam keheningan, Malaikat datang dan membantu Yusuf untuk mengambil keputusan. Yusuf menjadi teladan dan contoh cinta seorang suami dan seorang ayah yang begitu penuh perhatian. Cinta Yusuf kepada Maria menunjukkan cinta yang sejati dan cinta yang menjaga. Yusuf mau hadir dan ambil bagian dalam karya keselamatan Allah.
Sahabat terkasih, hari ini kita diundang untuk meneladani Yusuf yang dalam keragu-raguan bisa mendengarkan suara Tuhan dan berjalan bersama Tuhan. Dalam hidup sehari-hari ada banyak keragu-raguan serta kebimbangan kita hadapi. Tetapi yang terpenting, kita mau membuka mata, telinga dan hati untuk mendengarkan sapaan Tuhan dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Tidak dipungkiri, rencana Tuhan terkadang berbeda dengan rencana kita. Tetapi, kita harus mampu menyelaraskan rencana Tuhan dengan rencana kita dengan keterbukaan diri. Semoga Santo Yusuf menjadi inspirasi dan teladan dalam menanggapi rencana Allah.(FRAY.EL.OP)