Pastor John M Fields, seorang imam Pennsylvania yang berperanserta dalam fase ketiga dan terakhir uji coba vaksin Covid-19 Moderna, meninggal 27 November. Imam dari Keuskupan Agung Ukraina, Philadelphia itu, berusia 70 tahun dan meninggal di rumahnya di Philadelphia.
Penyebab kematiannya adalah serangan jantung, menurut Pastor Michael Hutsko, imam dari Gereja Santo Petrus dan Paulus di Gunung Karmel Pennsylvania. Pastor Fields tidak terjangkit Covid-19, demikian konfirmasi 30 November dari Uskup Pembantu Ukraina Mgr Andriy Rabiy yang juga vikjen keuskupan agung itu.
Uskup Agung Metropolitan Philadelphia Mgr Borys Gudziak mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia dan Pastor Fields, yang menjabat sebagai direktur komunikasi keuskupan agung itu, baru saja berbicara di depan acara Thanksgiving dan bahwa Pastor Fields “memiliki semangat yang bagus dan tampaknya semakin baik kesehatannya.”
“Pastor John adalah seorang patriot Amerika yang bersemangat dan pembawa kebanggaan atas warisan tanah airnya di penambangan batu bara Pennsylvania,” kata Mgr Gudziak. “Tidak ada yang lebih dia sukai selain berbagi cerita tentang umat, paroki, dan masa lalu wilayah Antrasit kami.”
“Dia tetap berharap tentang masa depan, tentang Gereja, negara, dan kemampuannya sendiri untuk memberikan kontribusi,” lanjut uskup agung itu. “Seperti yang diakui dan dikhotbahkan oleh Pastor John, harapan kita ada di dalam Tuhan dan Kebangkitan-Nya.”
Sebuah artikel Catholic News Service, 23 November, melaporkan hal itu ketika Pastor Fields menerima email musim panas dari Universitas Pennsylvania yang menanyakan apakah dia ingin berpartisipasi dalam uji coba vaksin, dia langsung menjawab “ya”.
“Saya tidak ragu-ragu,” kata imam itu. “Ini akan menjadi kesempatan besar untuk melawan virus yang tiba-tiba muncul dan mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, membawa kematian dan mengganggu setiap aspek kehidupan kita.”
Pastor Fields adalah relawan pertama dalam penelitian di Universitas Pennsylvania, dan menerima suntikan pertamanya tanggal 31 Agustus, kata CNS.
Imam itu mengatakan, untuk minggu pertama setelah suntikan, dia harus membuat laporan harian tentang suhu dan gejala apa pun – kelelahan, mual, nyeri di tempat suntikan, lengan bengkak, menggigil atau demam, atau sakit kepala, menurut CNS. Katanya dia tidak mengalami hal itu. Ia menerima suntikan kedua 1 Oktober, setelah itu ia kembali tidak merasakan gejala apa pun.
Tanggal 26 Oktober, imam itu kembali untuk evaluasi lanjutan dan akan terus dievaluasi selama 25 bulan. Imam itu bersyukur mendengar kabar bahwa vaksin Moderna menunjukkan tingkat efektivitas yang sangat tinggi.
Pastor Fields mengatakan, dia tidak pernah khawatir tentang risiko berperanserta dalam uji coba itu. “Saya pikir itu situasi win-win,” kata imam itu kepada CNS. Dengan mengikuti studi tersebut, dia berkata dia “mungkin bisa memberi sumbangan kecil untuk pengembangan vaksin yang efektif yang akan membantu menghentikan pandemi Covid-19 di seluruh dunia ini dan ketakutan, penderitaan dan kematian yang telah ditimbulkannya kepada jutaan orang dan mengakhiri penutupan dan membantu kembali mengembalikan masyarakat ke gaya hidup normal. Dan semoga, jika saya tidak mendapatkan plasebo dan benar-benar menerima vaksin yang kemudian mendapat persetujuan itu, saya akan menjadi orang pertama yang mendapat manfaat dari terobosan medis vaksin Moderna.”
Imam itu berharap agar bersama hampir 30.000 sukarelawan lain di seluruh Amerika Serikat dalam studi Moderna, “secara kolektif kita bisa membantu mengalahkan virus mematikan ini dan mencegah jutaan kematian di seluruh dunia. Untuk ini, saya berterima kasih kepada Tuhan, atas kesempatan ini.”
John Michael Fields lahir tanggal 19 Februari 1950 di Butler Township, Pennsylvania. Ia menerima gelar sarjana dalam bidang humaniora dari Universitas Lehigh di Bethlehem, Pennsylvania, tahun 1972. Tahun 1975, ia memperoleh gelar JD bidang hukum di Fakultas Hukum Universitas Villanova. Dia adalah seorang partner di Thomas and Fields Law Office.
Dia masuk Seminari Katolik Ukraina Santo Josaphat di Washington DC, dan belajar Teologi di Universitas Katolik America. Setelah menerima gelar MA dalam teologi tahun 1986, ia menyelesaikan kursus hukum kanon di Universitas Katolik.
Uskup Agung Metropolitan Philadelphia Mgr Stephen Sulyk menahbiskannya menjadi diakonat tanggal 4 April 1985, dan menjadi imam tanggal 11 Mei 1986. Kedua pentahbisan itu dilakukan di Katedral Maria Dikandung Tanpa Noda Ukraina di Philadelphia. Tanggal 17 Mei 1998, Uskup Agung Sulyk menganugerahkan Pastor Fields gelar “Protopresbyter (imam agung)” untuk pekerjaannya yang berdedikasi dalam imamat.
Di antara banyak posisi lainnya, Pastor Fields menjabat sebagai editor “The Way,” surat kabar resmi Keuskupan Ukraina Philadelphia, dan sebagai anggota dewan direktur Konferensi Katolik Pennsylvania.
Ia meninggalkan dua saudara perempuan, Diane M (Dennis) Berkheiser dan MaryAnn Fields-Whyne, serta keponakan-keponakan.
Pemakaman akan dilaksanakan di Gereja Santo Michael di Frackville, Pennsylvania, 3 Desember, pukul 11 pagi. Sebagai pengganti bunga atau persembahan lainnya, Keluarga Fields meminta agar sumbangan diberikan atas namanya ke Dana Abadi Seminari Santo Josaphat, c / o Archbishop’s Chancery, 810 North Franklin Street, Philadelphia, PA 19123. (PEN@ Katolik/paul c pati/John Burger/Aleteia)