Setiap perjumpaan pasti membawa suatu perspektif baru dalam hidup ini. Pasti sahabat sekalian pernah berjumpa dengan seseorang lalu berdialog dan saling berbincang. Setelah perbincangan seakan-akan kita mendapat suatu sudut pandang yang baru. Kita menjadi lebih bersemangat untuk melakukan suatu hal, menjadi lebih termotivasi untuk menyelesaikan atau melakukan hal baru. Perjumpaan dengan orang lain membuka pikiran dan hati sehingga kita mampu melihat dengan sudut dan cara pandang baru.
Perjumpaan membawa perubahan. Ini juga kita lihat dalam bacaan Injil 17 November (Lukas 19:1-10). Zakheus, yang awalnya penasaran melihat Yesus dan berusaha memperhatikan dari jauh, menerima hadiah istimewa, karena Yesus mau berkunjung ke rumahnya. Zakheus berubah dalam perjumpaan dengan Yesus ini. Dalam hidup kita, pasti ada juga momen dan peristiwa saat kita juga mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan, dan membuat kita berubah menjadi lebih baik. Pengalaman-pengalaman perjumpaan ini membuat kita sadar bahwa di setiap perjumpaan ada gerakan hati yang membuat kita berani menjadi lebih baik dari sebelumnya. Perjumpaan dengan Tuhan dalam hidup bukan berarti kita bertemu langsung dengan Tuhan, tetapi bagaimana kita bisa merasakan kehadiran Tuhan lewat orang-orang di sekitar, yang juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan.
Sahabat terkasih, Tuhan kita jumpai juga lewat perjumpaan-perjumpaan dengan keluarga, sahabat dan rekan-rekan kita. Ketika kita merasakan dan mengalami perjumpaan ini, kita akhirnya sadar ada semangat dan kekuatan dalam diri untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Kita pun akhirnya ingin orang lain merasakan apa yang kita rasakan. Perjumpaan dan kasih Allah itu menular, dan ketika itu menular kita pun ingin orang lain juga merasakan perjumpaan yang kita alami. Selamat menularkan perjumpaan kasih Allah kepada sesama kita. (FRAY.EL.OP)