Guna membantu kebutuhan masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah di saat proses social distancing sehingga jaminan sosial tetap terpenuhi, menyukseskan program social distancing yang diimbau pemerintah, memberikan informasi tepat melalui medsos tentang wabah Covid-19, terutama di wilayah Kalbar, dan mengurangi siklus penyebaran Covid-19, Indonesia Peduli & Bersatu mengumpulkan donasi yang dibelanjakan dan disalurkan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan dan terdampak, seperti pekerja harian dan yang terkena PHK akibat Covid-19, dan sebagian untuk alat pelindung diri bagi rumah sakit.
Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus yang ikut mendirikan gerakan Indonesia Peduli & Bersatu bersama Gerakan Pemuda Ansor berbicara kepada media di Pontianak, 21 April 2020. Mgr Agus menjelaskan, donasi itu berupa uang tunai dan bahan pokok, serta APD.
“Total donasi terkumpul sementara ini adalah uang tunai 1,2 miliar rupiah dan sembako sekitar 2,5 miliar rupiah,” jelas Mgr Agus. Semua itu, lanjut uskup, akan dibagikan ke empat provinsi, yaitu Jabodetabek (35 persen), Jawa Tengah (25 persen), Jawa Timur (25 persen) dan Kalbar (15 persen), atau berdasarkan tingkat keparahan setiap provinsi.
Menurut Mgr Agus, inilah momentum seluruh dunia untuk kompak dan bersatu. “Covid-19 sejatinya telah mengetuk hati dan pikiran umat manusia bahwa kita semua sama. Virus ini tidak mengenal ras, suku, agama, kelas ekonomi atau golongan sosial. Ini pandemi, semua negara akan kena. Saat seperti ini, penting berbuat dan membantu penanganan Covid-19. Cara paling mudah adalah mengikuti anjuran pemerintah serta berdonasi,” tegas uskup.
Sebanyak 6000 paket sembako akan dibagikan bagi masyarakat terdampak di Pontianak dan sekitarnya, Singkawang, dan Landak. Penyaluran akan dilakukan oleh GP Anshor dan Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Agung Pontianak (KAP).
Ketua PW GP Anshor Kalbar Rajuini mengatakan pihaknya sudah melakukan pendataan. Bahkan Satgas Covid-19 dari Anshor telah dibentuk di 14 kabupaten dan kota. Namun sebenarnya, jelas Rajuini, “selama sebulan ini kami sudah melakukan aksi pembagian sembako dan masker.”
Koordinator Komisi PSE KAP Bruder Kris Tampajara MTB membenarkan bahwa saat ini proses distribusi sembako sedang berlangsung, sudah dibagikan paket sembako kepada 1900 warga, serta tong air, masker dan hand sanitizer.
Menurut, panitia penggalangan dana, Emiliana, pendataan menjadi penting, karena sebagian masyarakat akan dan telah mendapatkan bantuan dari pemerintah dan lembaga lain. Saat ini pihaknya fokus pada masyarakat yang belum terdata. “Kami sudah memaksimalkan jaringan masjid, yang dikumpulkan Anshor dan Gereja, untuk mencari tahu siapa saja yang layak menerima donasi ini,” jelas Emiliana.(PEN@ Katolik/Semz)