Ketika melantik Dewan Pastoral dan Dewan Keuangan Paroki Katedral Santo Yoseph Maumere di Katedral Santo Yoseph Maumere, Uskup Maumere mengutip 1Kor 15:58, “Karena itu, saudara-saudaraku terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan Tuhan, jerih payahmu tidak sia-sia.”
Dalam pelantikan tanggal 3 Maret 2019 itu, Mgr Edwaldus Martinus Sedu Pr menegaskan dua hal penting yang menjadi pesan rasul Paulus. “Pertama, tidak ada hidup tanpa tantangan dan penderitaan. Di segala situasi kehidupan kita akan mengalami kesulitan, kepedihan dan penderitaan yang hendaknya menjadikan kita sebagai orang yang tidak berhenti berharap,” karena menurut Paulus kebangkitan Kristus mengalahkan segala rasa putus asa manusia.”
Kedua, “kita terpanggil melakukan pekerjaan dalam tugas-tugas biasa namun dengan hati luar biasa. Panggilan ini sungguh luar biasa justru ketika kita menjadikannya sebagai perbuatan rahmat demi rahmat, demi hidup bermakna dalam pemberian diri seutuhnya.” Komitmen kita sebagai pelayan Gereja, lanjut Mgr Edwal, diuji tidak saja dalam omongan dan janji tapi dalam perbuatan nyata.
Uskup Edwal lalu menyebut Bunda Theresa dari Kalkuta, Mahatma Gandi dan Nelson Mandela. “Bunda Theresa, di masa kehidupannya yang belum maju dan canggih, sudah menjalani bentuk kehidupan mengagumkan. Ia bekerja bukan untuk pujian, jabatan atau popularitas melainkan karena percaya kepada kasih Allah yang begitu rahim.”
Mahatma Gandi dan Nelson Mandela, lanjut uskup, boleh menjadi inspirasi kekudusan mengagumkan melalui cara pandang dan cara berperilaku yang penuh cinta kasih. “Kata-kata dari mulut mereka adalah bahasa hati mereka yang sesungguhnya, bahasa perbuatan yang nyata dan penuh ketulusan.”
Ketua Pelaksana DPP 2019-2024, Sipri da Costa, mengakui bahwa pastor tidak bisa bekerja sendirian dan pastor “memerlukan awam Katolik militan yang membantunya dengan sumbangan pikiran dan tugas bersama untuk mewartakan Kabar Gembira.”
Dia berharap pengurus DPP yang dilantik bisa membagi waktu antara tugas pokok dan waktu untuk Tuhan. “Semoga tujuh program strategis Keuskupan Maumere dapat dilaksanakan dengan baik sehingga potret buram Keuskupan Maumere hasil sinode pertama bisa perlahan-lahan dihapuskan,” kata mantan Sekda Kabupaten Sikka itu.(PEN@ Katolik/Yuven Fernandez)