Tanggal 6 dan 7 November 2018, jutaan orang di seluruh dunia akan merayakan Festival Cahaya, atau Deepavali atau Diwali. Berakar dalam budaya Hindu, Diwali merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Sebagaimana lazimnya, tanggal 31 Oktober, Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama mengeluarkan sebuah pesan berjudul “Orang-orang Kristen dan Hindu: Dalam Membela Masyarakat Rentan.”
“Sahabat-sahabat beragama Hindu,” demikian pesan itu dimulai seperti dilaporkan oleh Suster Bernadette Mary Reis FSP dari Vatican News. “Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama mengirim kepada kalian ucapan sangat tulus dan ucapan selamat pesta penuh doa saat kalian merayakan Diwali. Semoga perayaan-perayaan di sekitar festival ini memperkuat semangat persahabatan dan persaudaraan di antara kalian dan meningkatkan kedamaian dan sukacita dalam keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas kalian!”
Pesan itu kemudian menekankan bagaimana umat Hindu dan umat Kristen dapat terinspirasi oleh perayaan ini guna membela mereka yang rentan dalam masyarakat. Ini berasal dari “keyakinan bersama bahwa kita semua adalah anak-anak Allah” anak-anak yang sama-sama memiliki martabat yang sama. Selanjutnya, kita saling bertanggung jawab, dan setiap orang rentan saat mencari orang lain “untuk memberi bantuan.” Hasilnya adalah “melakukan semua yang kami bisa guna meringankan” penderitaan, membela hak dan mengembalikan martabat.
Sebagai kesimpulan, pesan itu mengajak semua umat beriman untuk menjadi peserta aktif dalam mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.
“Semoga kita bergandengan tangan dengan para penganut tradisi keagamaan lain dan semua orang yang berkehendak baik untuk membuat upaya bersama dan terpadu guna menjamin masa kini yang penuh sukacita dan masa depan yang penuh harapan bagi saudara-saudara kita yang rentan! Kami mengucapkan kepada kalian semua selamat merayakan Diwali!”
Negara-negara Guyana, Malaysia, Myanmar, Singapura, Sri Lanka, dan Trinidad dan Tobago merayakan Diwali sebagai hari libur umum tanggal 6 November. Fiji, India, Kenya, Mauritius, dan Suriname merayakannya tanggal 7 November.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)
Artikel Terkait:
Vatikan ajak umat Hindu tingkatkan budaya inklusif di hari Galungan