Mengomentari kunjungan resmi Ratu Elizabeth II kepada Paus Fransiskus, Uskup Agung emeritus Westminster Kardinal Cormac Murphy O’Connor mengatakan, “Pertama-tama saya pikir itu adalah kunjungan yang sangat bahagia.”
Dalam pembicaraannya dengan Emer McCarthy dari Radio Vatikan, Kardinal Murphy O’Connor menyoroti pentingnya kunjungan itu untuk perjalanan ekumenis antara Gereja Katolik dan Komuni Anglikan.
Kardinal itu pernah menjadi ketua Komisi Internasional Katolik Katolik Roma-Anglikan (ARCIC).
Menurut Kardinal Murphy O’Connor, replika indult (izin) untuk Pesta Santo Edward sang Pengaku Iman “menunjukkan pemikiran besar” di pihak Paus. “Itulah sebuah tanda zaman saat tidak ada lagi perpecahan dan baik Anglikan mau pun Katolik menghormati raja besar ini.”
Dalam kunjungan itu terjadi juga tukar-menukar hadiah. Salah satu hadiah yang diberikan oleh Paus Fransiskus kepada Ratu Elizabeth adalah salinan dari Dekrit Santo Edward sang Pangaku Iman, Raja Inggris, yang dinobatkan sebagai raja di tahun 1043, meninggal tahun 1066, dan dikanonisasi oleh Paus Alessandro III di tahun 1161 dengan gelar “Pengaku Iman.”
Kunjungan itu “mempererat hubungan yang sedang berlanjut antara Gereja Katolik dan Komuni Anglikan dan saya sering mengatakannya sebagai jalan panjang, tetapi kesatuan nyata yang kita benar-benar rasakan ini adalah sangat penting.”
Terutama di Inggris, kata kardinal itu, hal itu akan menjadi istilah kesaksian umat Kristen yang umum “dalam menghadapi masyarakat yang semakin sekuler.”(pcp)