Sabtu, November 2, 2024
25.2 C
Jakarta

Paus Fransiskus minta agar pelaporan berita tepat dan lengkap

Paus dan Wartawan 1

Paus Fransiskus meminta agar “berita dikomunikasikan dengan ketenangan, ketepatan dan kelengkapan, dengan menggunakan bahasa yang tenang guna mendapatkan refleksi yang bermanfaat; kata-kata yang bijaksana dan jelas, yang menyisihkan bahasa yang mengganggu, kasar dan ambigu.

Paus Fransiskus berbicara dengan perwakilan majalah-majalah Italia hari Sabtu, 16 Desember 2017, seperti dilaporkan oleh Robin Gomes dari Radio Vatikan. “Adalah penting menyampaikan kriteria penilaian dan informasi dengan sabar dan tertata baik sehingga dapat dipahami dan dicamkan, dan tidak membingungkan serta salah arah,” kata Paus kepada sekitar 350 anggota Italian Periodical Press Union (USPI) dan Italian Federation of Catholic Weeklies (FISC) yang bertemu dengan Paus di Vatikan.

Paus mengatakan kepada mereka bahwa mereka memiliki misi untuk memberi informasi yang benar, untuk menyampaikan fakta sedekat mungkin dengan kenyataan. “Suara kalian yang bebas dan bertanggung jawab, sangat penting bagi pertumbuhan masyarakat mana pun yang ingin disebut demokratis, dan dengan demikian dipastikan akan terjadi pertukaran gagasan dan debat menguntungkan secara terus menerus berdasarkan data yang sesungguhnya dan dilaporkan dengan benar.

Paus mengamati, di zaman yang sering didominasi keinginan untuk cepat, dorongan untuk sensasi yang tidak tepat dan lengkap, dan emosi yang terlalu panas, kebutuhan akan informasi yang dapat dipercaya terasa mendesak, dengan data dan berita yang diverifikasi, yang tidak bertujuan untuk memukau dan menggairahkan, namun untuk menciptakan dalam diri pembaca pengertian kritis yang sehat, yang memungkinkan mereka membuat pertanyaan yang sesuai dan mendapatkan kesimpulan yang dapat dibenarkan.

Bapa Suci juga meminta agar hak atas informasi dan martabat setiap pribadi manusia “sungguh-sungguh dihormati” sehingga tidak ada orang yang dirugikan karena tidak ada bukti nyata dan bertanggung jawab. “Tidak perlu masuk ke dalam ‘dosa-dosa komunikasi’: informasi salah, yang hanya mengatakan bagian yang sifatnya fitnah dan sensasional, atau penghinaan yang mencari hal-hal yang sudah lewat dan mengangkatnya saat ini,” kata Paus. “Itulah dosa-dosa berat yang merusak hati jurnalis dan merusak masyarakat,” lanjut Paus.(pcp berdasarkan Radio Vatikan)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini