Santo Fransiskus Assisi dikenal sebagai pribadi yang suci tapi sekaligus bisa bicara dengan binatang-binatang. Dia bisa bersaudara dengan binatang. Demikian pula dengan makhluk lainnya. Maka, dia memanggil bulan sebagai saudari bulan dan matahari sebagai saudara matahari.
“Maka, kalau dengan binatang dan tanaman saja kita bersaudara, diharapkan kita juga bersaudara dengan setiap orang. Setiap orang adalah saudara dan saudari kita,” kata Pastor Agustinus Sarwanto SJ dalam acara pemberkatan binatang peliharaan dan tanaman di pelataran Gereja Santa Theresia Bongsari, Semarang.
Seraya mengenang Pesta Santo Fransiskus Assisi tanggal 4 Oktober 2017, dalam pemberkatan binatang tanggal 15 Oktober 2017 itu, Pastor Sarwanto mengatakan kepada umat yang membawa binatang peliharaan kesayangannya bahwa manusia adalah makhluk Tuhan yang istimewa.
“Kita adalah makhluk istimewa karena dipercaya untuk memberi nama kepada seluruh binatang yang ada. Meskipun anjing-anjing ini sama tetapi namanya berbeda-beda. Mungkin burung ini juga punya nama yang berbeda,” kata imam itu.
Pastor Sarwanto berharap, melalui pemberkatan binatang-binatang kesayangan ini umat semakin dekat dengan Tuhan. “Semoga kita semakin bersaudara dengan seluruh ciptaan Tuhan dan juga khususnya dengan saudari-saudari kita sesama manusia,” kata imam itu.
Usai peneguhan dan pemberkatan air, Pastor Sarwanto memberkati binatang-binatang yang dibawa umat dengan memercikkan air suci. Umat membawa berbagai jenis binatang seperti anjing, burung, ular, kucing, dan musang. Â Tak hanya binatang, sejumlah tanaman pun ikut diberkati.
Beberapa waktu terakhir ini, Gereja Santa Theresia Bongsari memilih pastoral ekologi sebagai salah satu gerak pastoral yang dihidupi. Maka, berbagai kegiatan diupayakan untuk membangun kesadaran dan peduli pada bumi sebagai rumah tinggal bersama. Salah satunya adalah pemberkatan binatang dan tanaman di hari itu.
Dan, anjing-anjing pun menampilkan keterampilan mereka di penghujung acara pemberkatan itu.(Lukas Awi Trustanto)