Camat Wedi, Klaten, Puguh Priyadi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Gereja Katolik dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) karena, “pangan sangat berperan dan merupakan sumber kehidupan dan menyangkut gizi,” katanya.
Hadir dalam peringatan HPS bertema “Membangun Gizi Keluarga” di Rayon Klaten yang dilaksanakan di kompleks Gereja Santa Perawan Maria Bunda Kristus Wedi, Klaten, camat itu menegaskan, “Kalau gizi ini menyangkut dengan bayi tentunya. Kalau meningkatkan kualitas kehidupan, yang jelas diawali dari bayi. Tidak mungkin bayi tidak sehat akan menjadikan manusia yang berkualitas,” katanya.
Acara peringatan HPS itu ditandai dengan pemotongan pita di lokasi pameran produk-produk pertanian dan pangan lokal. Acara kemudian dilanjutkan dengan sarasehan tentang gizi keluarga dan upaya membangun ketahanan pangan di tingkat keluarga.
Dalam sarasehan, para pembicara menegaskan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dengan cara mengatur pola makan dan hidup sehat, dan upaya memenuhi kebutuhan pangan dengan mengusahakan di pekarangan sendiri.
Acara peringatan HPS serupa digelar di berbagai paroki dengan menonjolkan kekhasan parokinya. Semua peringatan di paroki disertai Perayaan Ekaristi dengan warna-warna berbeda sebagai penanda HPS.
Perayaan HPS Ragon Klaten di Paroki Wedi, 14 Oktober 2017, itu bertujuan antara lain supaya keluarga-keluarga semakin meningkatkan gizi anggota keluarganya sehingga sungguh membantu mempersiapkan generasi muda masa datang yang sungguh-sungguh berkualitas.
Hal itu ditekankan oleh Pastor Adrianus Maradyo Pr. “Mungkin ada fenomena dalam kehidupan di keluarga yang cenderung membelikan mungkin makanan atau masakan yang dihidangkan untuk anggota keluarganya. Bisa jadi masakan itu kurang dari segi kebersihan, dari segi gizi, dari segi kualitas,” katanya seraya berharap dengan peringatan HPS tahun ini keluarga-keluarga memperhatikan bahan-bahan makanan yang dikonsumsi anggota keluarganya.
Pastor Maradyo percaya, kalau keluarga sehat, masyarakat juga sehat, kecamatan sehat, kabupaten sehat, bahkan negeri pun mempunyai masyarakat yang sehat. “Memberi gizi keluarga terlebih untuk anak-anak juga akan semakin meningkatkan martabat kehidupan masa depan anggota keluarga negara ini.”
Oleh karena itu, imam itu berharap generasi muda yang akan datang bukan lagi menjadi generasi instan tetapi “generasi muda yang sungguh-sungguh berkualitas, lebih-lebih berkaitan dengan kepribadiannya,” katanya dalam acara yang diikuti utusan dari paroki-paroki se-Rayon Klaten dan pejabat Muspika Kecamatan Wedi.(Lukas Awi Tristanto)