Selasa, November 5, 2024
25.9 C
Jakarta

Jumat, 23 Juni 2017

datanglah

HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHAKUDUS (P);

Santo Yosephus Kafasso; Santa Etheldreda

Bacaan I: Ul. 7:6-11

Mazmur: 103:1-2.3-4.6-7.8.10; R:17

Bacaan II: 1Yoh. 4:7-16

Bacaan Injil: Mat. 11:25-30

Sekali peristiwa berkatalah Yesus: ”Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Renungan

Hari Jumat sesudah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus ini kita merayakan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus. Sebagai manusia, Yesus memiliki hati. Hati adalah pusat perasaan dan cinta. Yesus sayang pada kita, hati-Nya terluka oleh dosa-dosa kita. Ia rela mengurbankan diri-Nya sampai wafat di salib demi keselamatan kita. Ia lemah lembut dan rendah hati. Ia mengundang kita yang letih lesu dan berbeban berat ini datang kepada-Nya dan kita diberi-Nya kelegaan.

Yesus mengasihi kita bukan karena ada jasa baik kita. Karena itu, pada hari ini kita pantas bersyukur kepada-Nya akan cinta-Nya yang besar itu. Dan kita mau menimba dari sumber ilahi itu agar kita dapat mewujudkan cinta-Nya dalam hidup sehari-hari. Ia telah lebih dahulu menaruh cinta kasih kepada kita. Rasul Yohanes menasehatkan kita untuk saling mengasihi, sebab kasih berasal dari Allah. Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Semakin kita mengasihi sesama, semakin Tuhan bersemayam di dalam hati kita. Kesadaran akan kebaikan hati Allah pada kita, yang tampak dalam diri Yesus, menumbuhkan devosi kepada Hati Kudus Yesus. Hati Kudus Yesus kita hormati setiap Misa Jumat pertama. Devosi ini dikembangkan oleh Santa Margaretha Maria Alacoque pada abad ke-17, yang memperoleh penampakan dari Yesus sendiri. Semoga hati kita menjadi kudus seperti hati Yesus.

Ya Tuhan Yesus, semoga aku semakin berakar dalam cinta kasih-Mu, sehingga semakin hari aku semakin menjadi manusia yang punya hati kepada sesama. Amin.

Renungan Ziarah Batin 2017

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini