OKTAF PASKAH (P)
Santo Eleutherius, Paus; Beata Maria dari Inkarnasi
Bacaan I: Kis. 2:36-41
Mazmur: 33:4-5.18-19.20.22; R: 5b
Bacaan Injil: Yoh. 20:11–18
Setelah makam Yesus kedapatan kosong, maka Maria Magdalena, berdiri dekat kubur dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. Kata malaikat-malaikat itu kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis?” Jawab Maria kepada mereka, “Tuhanku telah diambil orang, dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan.” Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang, dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepadanya, “Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Maria menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman. Maka ia berkata kepada-Nya, “Tuan, jikalau Tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana Tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Yesus kepada-Nya, “Maria!” Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!” artinya Guru. Kata Yesus kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allahku dan Allahmu.” Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid, “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Tuhanlah yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.
Renungan
Maria Magdalena kita kenal sebagai perempuan yang kedapatan berbuat zina. Karena dosanya ia seharusnya dirajam sampai mati. Namun, pertemuannya dengan Yesus membawanya pada keselamatan jiwa dan raganya. Yesus mempersilakan siapa pun untuk menghukum dia apabila mereka tidak berdosa. Rupanya perintah ini menjadi penyadaran kepada mereka bahwa sesama pendosa dilarang saling menghukum. Akhirnya, Maria Magdalena pun terluput dari lemparan batu.
Yesus sendiri tidak menghukum Maria Magdalena. Namun, Yesus tetap menunjukkan bahwa dia itu berdosa. Maka Yesus meminta dia untuk bertobat dan tidak berbuat dosa lagi mulai sekarang. Perintah Yesus ini sungguh-sungguh dihayati Maria Magdalena. Ia bertobat dan setia mengikuti Yesus kapan pun dan di mana pun Dia berada, bahkan ketika Yesus menapaki jalan salib sekalipun.
Kali ini Maria Magdalena seorang diri mengunjungi kubur Yesus. Kesetiaannya mengikuti Yesus ia tunjukkan bukan saja pada saat Yesus hidup, melainkan berlanjut hingga Yesus dimakamkan. Ternyata kesetiaan Maria Magdalena dalam mengikuti Yesus ini berbuah indah. Ia bisa bertemu Yesus yang bangkit di tempat yang tidak disangka-sangka. Yesus akan menampakkan diri kepada kita juga, apabila kita setia mengikuti-Nya.
Ya Tuhan, anugerahkanlah kekuatan kepadaku untuk selalu bertobat dan bersemangat mengikuti jejak-Mu agar aku bisa merasakan sukacita karena bertemu dengan Dikau. Amin.