PEKAN BIASA V
Peringatan wajib Santo Paulus Miki, Im dkk Mrt. (M);
Santa Dorothea dan Theophilus; Santo Petrus Baptista
Bacaan I: Kej. 1:1–19
Mazmur: 104:1–2a.5–6.10.12.24.35c; R:31b
Bacaan Injil: Mrk. 6:53–56
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka, berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Ke mana pun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.
Renungan
Ketika Allah menciptakan alam semesta, Alkitab menilai ciptaan-Nya itu dengan istilah: “baik adanya”. Namun, sehubungan dengan penciptaan manusia, Alkitab menilainya dengan sebutan: “sungguh amat baik”. Hal ini berarti bahwa harkat dan martabat manusia berada di atas semua makhluk ciptaan lain. Manusia adalah pribadi istimewa di mata Allah.
Pengistimewaan keberadaan manusia tampak nyata dalam diri Yesus Kristus. Injil Markus yang kita baca kali ini menampilkan bagaimana Yesus sangat memperhatikan keberadaan manusia, terutama soal kesehatannya. Ia menginginkan agar manusia selalu berada dalam kondisi sehat. Karena itu, di mana pun Ia berada (di kampung-kampung, desa-desa, kota-kota, pasar, atau bait Allah), ia selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasihan untuk menyembuhkan mereka.
Yesus tidak mengecualikan dan mengecewakan siapa pun. Ia menyembuhkan mereka yang berlari-lari menemui-Nya, mereka yang diusung atau diletakkan orang, bahkan mereka yang hanya menjamah jubah-Nya. Kita bersyukur menjadi kekasih Allah. Mari kita jaga martabat kemanusiaan kita. Apa pun kondisi hidup kita, mari kita mendekatkan diri kepada-Nya.
Allah Bapa pencipta alam semesta, semoga aku senantiasa menjadi makhluk ciptaan-Mu yang terkasih, karena aku selalu taat pada Yesus Putra-Mu. Amin.