MERAUKE, Pena Katolik – Pemuda Katolik Cabang Kabupaten Merauke menggelar Orientasi dan Rapat Kerja Pengurus periode 2025–2028 di Sekretariat Pemuda Katolik Cabang Merauke, Belakang Pasar Sore. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan identitas dan semangat kaum muda Katolik di Papua Selatan.
Moderator Pemuda Katolik Keuskupan Agung Merauke, RP Cornelis Libu Sogen SVD, menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa melalui kongres ini, prinsip hidup dan identitas Katolik semakin menggema. “Pemuda Katolik harus mengenal diri dan tujuannya. Kita mau tunjukkan kepada semua kalangan bahwa masih ada orang Katolik, dengan semangat 100% Katolik, 100% NKRI,” ujarnya.
Pentingnya Pemahaman AD/ART
Ketua Pemuda Katolik Provinsi Papua Selatan, Fransiskus Xaverius Imap Wombon, menekankan bahwa setiap anggota harus memahami Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi. “Menjadi kader Katolik tidak semudah dibayangkan. Harus melalui proses, mulai dari OMK, lalu PMKRI, hingga akhirnya Pemuda Katolik. Hanya satu yang kita banggakan: Pemuda Katolik harus matang dan tidak pernah putus,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa sesuai aturan nasional, calon anggota wajib mengikuti Masa Penerimaan Anggota Pemuda Katolik, yang dijadwalkan berlangsung minggu depan di dua daerah: Merauke dan Boven Digoel.
Ketua Pemuda Katolik Cabang Merauke, Stefanus Mega Panda, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari masa orientasi dan rapat kerja daerah untuk kepengurusan baru. Ia menegaskan pentingnya mencetak kader Katolik yang militan sesuai AD/ART, demi memperkuat iman dan kontribusi bagi Gereja serta negara.
“Walaupun jumlah anggota yang hadir sekitar 20 orang, kegiatan ini tetap berbobot. Iman harus kita tunjukkan kepada semua kalangan,” katanya. Ia juga mengajak seluruh organisasi Katolik di Keuskupan Agung Merauke untuk bersinergi dalam karya bersama.
Dalam kesempatan itu, Stefanus menyinggung ajaran sosial Gereja, termasuk Gravissimum Educationis dari Konsili Vatikan II tentang pendidikan Kristen, serta ensiklik Laudato Si’ dari Paus Fransiskus mengenai penghormatan terhadap bumi. Kedua dokumen tersebut menjadi inspirasi bagi Pemuda Katolik untuk menghidupi iman sekaligus menjaga ciptaan.
Kegiatan ini menegaskan kembali peran Pemuda Katolik sebagai bagian penting dalam kehidupan Gereja dan bangsa, dengan semboyan yang terus digemakan: 100% Katolik, 100% Indonesia. (Agaitus Batbual/Merauke)




