Komuni Pertama Paroki Sang Penebus Kampung Baru

MERAUKE, Merauke, 23 November 2025 — Suasana penuh sukacita menyelimuti Paroki Sang Penebus Kampung Baru, Keuskupan Agung Merauke, saat 49 anak menerima Komuni Pertama bertepatan dengan Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Christofel Feddy Andris MSC, yang menyampaikan terima kasih atas kesediaan anak-anak menerima Sakramen Mahakudus di hadapan umat. Ia menegaskan bahwa proses panjang telah dilalui: mulai dari pendaftaran melalui ketua lingkungan, pembinaan oleh guru agama, pengumuman di gereja, hingga pengakuan dosa bersama orang tua.

“Akhirnya kalian resmi dibolehkan menerima Sakramen Mahakudus pertama kali,” ujarnya.

Dalam homilinya, Romo Andris menekankan makna iman dan perdamaian yang bersumber dari Kristus. Ia mengutip Kitab Suci tentang Daud yang diurapi menjadi raja Israel, surat Rasul Paulus kepada jemaat Kolose tentang Kristus sebagai pemilik hidup, serta Injil Lukas mengenai penjahat yang bertobat di samping Yesus di kayu salib.

“Bukti perdamaian adalah Darah Salib yang tertumpah. Pernyataan iman itu menggabungkan kita semua dengan Kristus,” katanya. Ia berharap anak-anak dan orang tua tetap teguh pada janji yang diucapkan di hadapan Kristus Raja Semesta Alam.

Kanisius Guru, Ketua Panitia Komuni Pertama, menjelaskan bahwa penerimaan 49 anak ini merupakan bagian dari program paroki untuk memelihara iman umat. Ia menuturkan, awalnya jumlah calon lebih banyak, namun sebagian mengundurkan diri. Dana sebesar Rp6 juta telah disiapkan untuk mendukung kegiatan ini, dengan peserta berasal dari beberapa paroki di Merauke, termasuk Kristus Raja Mopah Lama, St. Fransiskus Xaverius Katedral, dan St. Maria Fatima Kelapa Lima.

Ketua Dewan Paroki, Fransiskus Kamim, menyampaikan kebahagiaannya dan mengingatkan bahwa penerima Komuni Kudus harus rutin mengikuti Misa setiap minggu. Sementara itu, wakil orang tua, Damianus Katayu, berpesan agar anak-anak dijaga dengan baik di tengah situasi keamanan Merauke yang menantang, termasuk ancaman minuman keras.

Bupati Merauke, Yosep Bladib Gebze, yang juga hadir sebagai umat Katolik, memberikan dukungan penuh. Ia berharap orang tua mendidik anak-anak agar berguna bagi Gereja dan bangsa, meneladani keluarga kudus Nazaret. “Rohani dan jasmani harus seimbang. Penggunaan telepon genggam perlu dibatasi agar anak-anak belajar dengan tekun sejak dini dan memberi dampak positif bagi sesama,” pesannya.

Acara ini menjadi momen bersejarah bagi Paroki Sang Penebus Kampung Baru, meneguhkan iman anak-anak sekaligus memperkuat semangat kebersamaan umat dalam merayakan Kristus Raja Semesta Alam.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini