Home BERITA TERKINI Perdakhi Keuskupan Agung Merauke Fokus Penuntasan Malaria di Papua Selatan

Perdakhi Keuskupan Agung Merauke Fokus Penuntasan Malaria di Papua Selatan

0

MERAUKE, Pena Katolik – Vikjen Keuskupan Agung Merauke, Romo Hendrikus Kariwop MSC, menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan dari berbagai lembaga swasta maupun lembaga donor internasional dalam upaya penanggulangan malaria di Papua Selatan, 13 November 2025. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan di aula Keuskupan Agung Merauke yang turut dihadiri tim evaluasi lembaga donor, tim Perdakhi, serta perwakilan Technical Working Group (TWG) Malaria Kementerian Kesehatan RI, WHO, dan Dinas Kesehatan Papua Selatan.

Dalam kesempatan itu, Romo Hendrikus menjelaskan bahwa Perdakhi Keuskupan Agung Merauke dipercaya mengelola dana hibah penuntasan malaria yang mencakup wilayah Kabupaten Merauke, Mindiptana, Tanah Merah, dan Keppi. Pertemuan ini dinilai penting karena jumlah penderita malaria masih tinggi, sehingga diperlukan pemantauan intensif dari lembaga donor dan kerja sama erat antara pemerintah, lembaga internasional, serta Gereja. “Memberantas malaria bukan hal mudah, karena banyak warga tidak patuh minum obat. Maka perlu keberanian dan komitmen bersama dari semua pihak,” tegasnya.

Romo Hendrikus menambahkan bahwa Keuskupan Agung Merauke melalui Perdakhi juga dipercaya memperhatikan wilayah timur Indonesia lainnya, seperti NTT, Maluku, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua. Ia mengapresiasi dukungan semua pihak yang fokus pada penuntasan malaria, meski masih ada daerah yang belum bebas, seperti Kabupaten Boven Digoel. “Perdakhi telah melaksanakan program dengan tulus dan ikhlas, meski menghadapi kendala komunikasi, jarak, dan fasilitas. Namun pelayanan tetap berjalan demi masyarakat Papua Selatan,” ujarnya. Ia menekankan bahwa kerja sama dengan Global Fund dan lembaga lain akan terus berlanjut, meski program malaria nantinya digantikan dengan fokus baru pada HIV-AIDS tahun 2030.

Penanggung jawab Perdakhi Keuskupan Agung Merauke, dr. Adolof J. Bolang, menegaskan bahwa keterlibatan Gereja sangat penting karena memiliki jaringan luas hingga tingkat internasional. “Global Fund menawarkan dana khusus untuk penanganan malaria, dan Keuskupan Agung Merauke memiliki jaringan yang kuat, meski masih ada wilayah yang belum terjangkau,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Provinsi Papua Selatan, dr. Herlina Rahangiar, menekankan bahwa malaria adalah penyakit endemis yang membawa beban besar bagi masyarakat. “Malaria menurunkan produktivitas, membebani keluarga, bahkan memengaruhi anak dalam kandungan yang bisa lahir dengan kekurangan darah,” ungkapnya. Ia berharap masyarakat memanfaatkan kelambu gratis yang dibagikan pemerintah demi melindungi keluarga dari ancaman malaria.

Dengan komitmen bersama antara Gereja, pemerintah, lembaga donor, dan masyarakat, program penuntasan malaria di Papua Selatan diharapkan terus berjalan efektif, membawa harapan baru bagi kesehatan dan kesejahteraan warga. (Agapitus Batbual/Merauke)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version