BARI, Pena Katolik – Beato Carmelo de Palma secara resmi dibeatifikasi dalam sebuah upacara di Bari, Italia, pada 15 November 2025. Peristiwa ini mendapat perhatian luas setelah Paus Leo XIV memuji kehidupan dan pelayanan Palma dalam doa Angelus sehari setelah beatifikasi, menyerukan agar teladan Palma menginspirasi para imam untuk menyerahkan diri sepenuhnya bagi pelayanan umat.
Paus Leo XIV menegaskan bahwa Palma adalah imam diosekan yang menghabiskan hidupnya dengan murah hati dalam pelayanan pengakuan dosa dan pendampingan rohani hingga wafat pada 1961. Beatifikasi Palma disahkan setelah sebuah mukjizat — penyembuhan seorang biarawati Benediktin dari biara Santa Scolastica di Bari — diatribusikan kepada perantaraan doa kepada Romo Palma.
Pastor Carmelo de Palma lahir pada 1876 dan menjadi yatim sejak usia dini. Ia masuk seminari di Bari pada usia 10 tahun, ditahbiskan menjadi imam di Napoli, dan kemudian ditugaskan di Basilika Santo Nicola di Bari, tempat relik Santo Nikolas disimpan.
Sepanjang hidupnya, Pastor Palma dikenal setia pada tugas-tugas liturgis dan pastoral, terutama dalam pelayanan sakramental pengakuan dosa. Ia kemudian diangkat menjadi pembimbing rohani bagi para biarawati Benediktin Santa Scolastica dan para Oblat Santo Benediktus. Hidupnya yang sederhana dan berpusat pada Ekaristi tercermin dalam moto rohani yang dipegangnya: “Aspirasi saya hanya satu: selalu melaksanakan kehendak Allah.”
Pastor Palma sering disebut sebagai “pahlawan pengakuan dosa” karena ketersediaannya yang tak kenal lelah melayani umat, bahkan ketika kesehatannya menurun menjelang akhir hayat. Ia juga aktif membimbing anggota Aksi Katolik dan menjadi pembimbing rohani bagi tokoh-tokoh pendidikan Katolik, termasuk Servant of God Giovanni Modugno.
Wafat pada 24 Agustus 1961, Pastor Palma terus dihormati terutama di Bari. Beatifikasinya menegaskan penghargaan Gereja terhadap kesucian hidup imam biasa yang meneladani panggilan imamat secara sederhana namun mendalam. Peristiwa ini diharapkan memberi dorongan bagi para imam agar semakin setia dalam pelayanan pengakuan dosa dan pendampingan rohani, serta mengingatkan umat akan kekuatan kesucian hidup sehari-hari.



