Umat Kevikepan Merauke Gelar Relly Rosario Tutup Bulan Maria

MERAUKE, Pena Katolik — Kevikepan Merauke menutup perayaan Bulan Maria dengan pawai doa Relly Rosario yang meriah pada Jumat, 31 Oktober 2025. Kegiatan dimulai dari halaman Gereja Katolik Paroki Sang Penebus, Kampung Baru, menuju Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Semesta Alam di Mopah Lama, dipenuhi doa dan nyanyian umat dari tujuh paroki di wilayah kevikepan.

Rangkaian dimulai pukul 13.00 WIT dengan doa pembuka yang dipimpin Pastor Paroki Sang Penebus, Romo Cristofel Fredy Andries MSC. Pelepasan balon gas ke langit menandai awal perjalanan, yang dilakukan oleh Sekretaris Kevikepan Merauke, Romo Emanuel Da Santos Djogo. Ribuan umat berjalan kaki menyusuri rute Kompi, Jalan Pembangunan Sayap I, hingga Jalan Mopah Lama—perjalanan sepanjang sekitar 4 kilometer yang diperkirakan berakhir sekitar pukul 17.00 WIT.

Perayaan Ekaristi penutupan dipimpin Vikep Merauke, Romo Samson Waliwawan, yang didampingi para imam konselebran dan diakon. Mereka mengelilingi altar kudus bersama umat sebagai wujud persatuan doa. Dalam khotbahnya, Romo Agustinus Kia Wolomasi menegaskan makna ziarah Arca Bunda Maria ke Paroki Kristus Raja Semesta Alam sebagai puncak doa Rosario yang selama ini dirajut dari rumah ke rumah di lingkungan kevikepan.

Romo Agustinus menyoroti peran perempuan dan anak-anak dalam melestarikan devosi Rosario, sekalipun banyak bapak-bapak Katolik juga aktif ambil bagian. Ia mengajak seluruh umat untuk menghormati Bunda Maria sebagai Bunda Tuhan Yesus Kristus, penyaksi dan penerima kabar suka cita, yang menjadi tanda rahmat Allah bagi umat.

Dalam pesannya, Romo Agustinus mengingatkan umat agar menjiwai doa Rosario secara sederhana—mengenang perjalanan hidup Yesus sampai ke salib, serta meneladani sikap Maria yang menyimpan segala perkara di dalam hatinya. Ia juga menekankan bahwa penghormatan terhadap Maria bukanlah akhir tujuan, melainkan mengarahkan umat kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat umat manusia.

Sekretaris Vikep Merauke, Romo Emanuel, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kelancaran kegiatan, termasuk unsur TNI dan Polri yang bertugas menjaga keamanan. Ia mengingatkan bahwa kevikepan terdiri dari tujuh paroki yang ikut serta dan mengumumkan rencana ziarah berikutnya akan digelar di Paroki Kuda Mati.

Ketua Dewan Pastoral Paroki Kristus Raja Semesta Alam, Daniel Taraneno, mengapresiasi antusiasme umat namun turut meminta maaf karena keterbatasan tempat duduk; tercatat sekitar 2.500 umat hadir dan sekitar 500 orang tidak kebagian tempat duduk. Usai Misa, sejumlah tenda yang terpasang di sepanjang jalan utama dilepas kembali mengingat jalur tersebut merupakan poros transportasi.

Relly Rosario Kevikepan Merauke menutup Bulan Maria dengan semangat doa dan kebersamaan lintas paroki, sekaligus menguatkan komitmen umat untuk terus mempraktikkan devosi Maria dalam kehidupan sehari-hari. (Agapitus Batbual/Merauke)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini