Home BERITA TERKINI Prosesi Adat Gok Simalungun Melepas Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara OFMCap

Prosesi Adat Gok Simalungun Melepas Mgr. Alfred Gonti Pius Datubara OFMCap

0

SIMALUNGUN, Pena Katolik – Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti prosesi adat Gok Simalungun yang digelar untuk mengenang dan memberi penghormatan terakhir kepada Uskup Emeritus Mgr Alfred Gonti Pius Datubara OFMCap, di Bandar Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Selasa, 21 Oktober 2025. Upacara adat ini dihadiri ribuan umat Katolik dari berbagai daerah di Sumatera Utara.

Upacara adat yang sakral ini dipandu oleh Albert Sinaga, dan turut dihadiri oleh Uskup Agung Medan, Mgr Kornelius Sipayung OFMCap, para pastor, frater, serta suster se-Keuskupan Agung Medan. Perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Simalungun juga hadir, diwakili oleh Asisten II, Esron Sinaga. Setiap rangkaian acara dijalankan dengan penuh rasa hormat, menampilkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat Simalungun dalam suasana duka yang mendalam.

Salah satu momen paling menyentuh dalam prosesi tersebut adalah penampilan tari toping-toping, tarian tradisional khas Simalungun yang biasa dibawakan dalam upacara duka cita. Gerakan dan irama tarian yang khas menambah kekhidmatan serta makna spiritual dalam penghormatan kepada almarhum, menggambarkan rasa kehilangan yang mendalam dari umat dan masyarakat.

Umat Katolik se-Keuskupan Agung Medan mengenang Mgr Datubara sebagai sosok gembala yang penuh kasih, rendah hati, dan berdedikasi tinggi dalam melayani umat. Selama lebih dari lima dekade, ia memberikan sumbangsih besar dalam perkembangan iman dan kehidupan sosial umat Katolik, khususnya di Sumatera Utara.

Mgr. Datubara dirawat di Rumah Sakit St. Elisabeth Medan sejak 2 Oktober 2025 akibat demam dan gangguan paru. Ia berpulang dalam damai pada 17 Oktober 2025 pukul 09.13 WIB.

Mgr. Datuba kemudian dimakamkan di lokasi Gereja Katolik Stasi Santo Pio Purba Hinalang, Paroki Saribudolok, setelah seluruh prosesi adat Gok Simalungun selesai dilaksanakan.

Kepergian Mgr Datubara menjadi duka mendalam bagi umat Katolik dan masyarakat Sumatera Utara. Namun, warisan iman, cinta, dan keteladanan yang ia tinggalkan akan terus hidup dalam hati umat yang pernah ia layani dengan sepenuh hati.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version