Paus Leo XIV Tunjuk Uskup Agung Filippo Iannone sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup

VATIKAn, Pena Katolik – Paus Leo XIV resmi menunjuk Uskup Agung Filippo Iannone OCarm sekaligus pakar hukum kanonik asal Italia, sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup di Vatikan, 26 September 2025. Penunjukan ini menjadi keputusan pertama Paus dalam memilih seorang prefek dikasteri sejak terpilih pada 8 Mei 2025 lalu.

Langkah ini sekaligus mengisi posisi yang sebelumnya dipegang langsung oleh Paus Leo XIV sendiri sejak April 2023 hingga wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Dikasteri ini memiliki peran strategis dalam proses penunjukan para uskup di seluruh dunia.

Mgr. Iannone lahir di Napoli tahun 1957. Ia imam Karmelit pada 1982. Ia meraih doktor hukum kanonik dan mengajar hukum gereja di Fakultas Teologi di Italia Selatan. Dalam perjalanannya, ia dipercaya Yohanes Paulus II sebagai Uskup Auksilier Napoli tahun 2001. Lalu pada 2012, ia ditunjuk Paus Benediktus XVI sebagai Vikaris Vikariat Roma.

Paus Fransiskus kemudian mempercayakan kepadanya jabatan penting di Dewan Kepausan untuk Penafsiran Teks Legislatif Perundang-Undangan pada 2017, yang kelak menjadi Dikasteri untuk Penafsiran Teks Legislatif (2022). Di sana, ia mengawasi penafsiran resmi teks Hukum Gereja, termasuk mengeluarkan pedoman penting, misalnya pada April 2025 lalu menegaskan larangan mutlak mengubah data dalam baptisan.

Pesan di Balik Penunjukan

Melalui pengalaman panjangnya, Mgr.  Iannone dikenal sebagai seorang kanonis ulung, serta pribadi tradisional dengan semangat pelayanan kurial.

“Dia bukan sosok karismatik, tetapi seorang pelayan yang hebat,” ungkap seorang sumber di Roma yang mengenalnya.

Paus Leo XIV dipandang ingin menghadirkan stabilitas di salah satu dicasteri paling penting di Vatikan. Tanda konsistensi ini terlihat dari diperpanjangnya masa jabatan Sekretaris Dikasteri, Uskup Ilson de Jesus Montanari asal Brasil (bertugas sejak 2013), serta pengukuhan kembali Monsinyur Ivan Kovač dari Bosnia sebagai Wakil Sekretaris.

Iannone juga pernah menjadi anggota Sinode tentang Sinodalitas bersama Kardinal Robert Francis Prevost OSA. Dalam sebuah wawancara, ia menegaskan bahwa hukum kanonik kini semakin menekankan perlindungan martabat korban kekerasan dan pelecehan, sejalan dengan reformasi pasca-KTT 2019 tentang perlindungan anak.

Paus Leo XIV tampaknya ingin memastikan bahwa para uskup yang ditunjuk ke depan akan secara ketat menerapkan standar baru perlindungan dari segala bentuk penyalahgunaan, termasuk “abuse spiritual” yang kini sedang dikaji untuk dimasukkan dalam hukum Gereja.

Secara tradisi, Prefek Dikasteri untuk Para Uskup diangkat menjadi kardinal. Karena itu, banyak pihak menilai penunjukan ini membuka jalan bagi kemungkinan penunjuka Mgr. Iannone sebagai cardinal dalam konsistori mendatang. Saat ini, jumlah kardinal elektor ada sebanyak 128, melampaui ambang batas 120.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini