Pena Katolik, Pontianak | Merajut Persaudaraan dalam Semangat Yubileum 2025, sebuah perjumpaan lintas budaya dan lintas bangsa tengah berlangsung di Indonesia sejak 13 Juli 2025 lalu. Kegiatan itu bertajuk Studi Bersama Dominikan Asia Pasifik, yang diselenggarakan oleh Provinsi Dominikan Filipina dalam rangka menyambut Yubileum 2025 dengan tema besar Peziarah Pengharapan.
Kegiatan itu melibatkan partisipan dari delapan negara di kawasan Asia Pasifik—Filipina, India, Indonesia, Tiongkok, Myanmar, Pakistan, Vietnam, dan Korea Selatan—yang mewakili lima entitas Dominikan: India, Pakistan, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.
Lebih dari sekadar forum studi, pertemuan Studi Bersama Dominikan Asia Pasifik Alias “Asia Pacific Dominican Common Study” menjadi ruang spiritual dan kultural yang mempertemukan para saudara Dominikan Imam, Bruder, dan suster dari berbagai latar belakang untuk hidup bersama, belajar bersama, dan tumbuh dalam semangat persaudaraan Injili.

“Kami memasuki sebuah rumah yang belum kami kenal, bersama saudara-saudara yang belum pernah kami temui—namun dengan cepat kami merasa seperti di rumah,” tulis postingan akun Instagram Dominikanid, diambil 23 Juli 2025.
Kata-kata itu hendak menggambarkan kehangatan yang terbangun sejak awal pertemuan. Dalam kegiatan sehari-hari—mulai dari doa bersama (Laudes), tawa yang hangat, keheningan dalam meditasi, hingga obrolan ringan di meja makan—para peserta menemukan kembali jati diri panggilan hidup religius mereka.
“Kebiasaan kami saat hari study, selalu ada waktu bersama untuk saling mengenal satu – sama lain. Itu disebut dengan rekreasi, baik tradisi dalam biara Dominikan maupun saat-saat studi bersama,” tulis di akun DominikanID, (21/07/2025).
Kegiatan itu tidak hanya berfokus pada penggalian doktrin atau telaah teologis semata, melainkan lebih jauh sebagai upaya untuk “mengingat kembali alasan kami berkata ‘ya'”, sebagaimana dituliskan dalam postingan Instagram Dominikanid.
Menghidupkan kembali seruan lampau Santo Dominikus, “Apa yang akan terjadi pada para pendosa?”, para Dominikan muda ini diajak untuk melihat lebih dalam makna panggilan mereka di dunia yang terus berubah.

Mereka belajar tidak hanya dari buku, tetapi dari mata satu sama lain, dari kisah-kisah sederhana yang dibagikan saat makan bersama, dari irama kehidupan komunitas yang membawa mereka kembali ke “inti terdalam” dari panggilan mereka.
Kegiatan Studi Bersama itu tengah berlangsung hingga 4 Agustus 2025, yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan Yubileum Dominikan sedunia.
Dalam keterangan kegiatan itu justru di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan, kegiatan ini menjadi sebuah permulaan baru, sebuah rumah untuk menggali kembali spiritual Santo Dominikus yang menyatukan, dan sebuah persaudaraan yang ditempa dalam Veritas—kebenaran yang menjadi semboyan Ordo Pewarta (OP).
Dengan mengusung semangat Peziarah Pengharapan, Studi Bersama yang tengah berlangsung tersebut menunjukkan bahwa dalam keberagaman asal-usul, para biarawan Dominikan tetap satu dalam misi dan panggilan untuk menjadi terang harapan di dunia yang haus akan kebenaran, keadilan, dan kasih. *Sam.