Pena Katolik, Anjongan | Bulan lalu, (22 Juli) dalam semangat Yubileum 2025 bertema “Peziarah Pengharapan”, Indonesia menjadi tuan rumah perayaan Hari Studi Bersama Dominikan Asia Pasifik yang berlangsung dari tanggal 13 Juli hingga 4 Agustus 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Provinsi Dominikan Filipina dan diikuti oleh perwakilan dari delapan negara: Filipina, India, Indonesia, Tiongkok, Myanmar, Pakistan, Vietnam, dan Korea Selatan. Seluruh peserta mewakili lima entitas Dominikan resmi di Asia Pasifik: India, Pakistan, Filipina, Vietnam, dan Indonesia.
Salah satu momen dari rangkaian acara ini adalah Misa bersama yang dilaksanakan pada 22 Juli 2025 pukul 17.30 di Kapel Rumah Retret Santo Yohanes Paulus II, Anjongan, Kalimantan Barat.
Perayaan Ekaristi ini dihadiri oleh berbagai kelompok dan komunitas Dominikan mulai dari Persaudaraan Dominikan Awam Indonesia Chapter Santo Dominikus Pontianak (dari Senakin dan Pontianak), Suster-suster Dominikan dari Kongregasi Indonesia, Suster Beata Imelda, dan Suster Annunciata. Hadir pula suster-suster Fransiskan dan Romo Paroki Santo Yusuf Karangan.

Mengingat Sumber, Menghormati Para Perintis
Dalam sambutannya, Vicar Provincial Dominikan untuk Indonesia, Romo Joseto N. Bernadas OP, , membuka perayaan dengan sebuah refleksi mengenai akar misi Dominikan di Indonesia.
“Seperti biasa, setiap kali saya memberikan pengantar seperti ini, saya selalu teringat pada pepatah bahwa setiap kali kita minum air, kita harus mengingat sumbernya,” ujarnya membuka sambutan, (22/07).
Romo Joseto menggarisbawahi pentingnya mengenang dan menghormati para misionaris awal yang telah menanam benih kehadiran Ordo Pewarta di Indonesia. Ia menyebut secara khusus Romo Enrico González OP, yang memulai karya Dominikan di Indonesia dan membawa calon-calon imam pertama ke Filipina pada periode 1994–1999.
“Hari ini kita bersukacita karena pengorbanan para misionaris awal. Salah satunya tentu adalah Romo Enrico González OP, yang sekarang mendoakan kita semua. Maka sebagai penghormatan kepada Romo Enrico atas berdirinya biara ini, kita mengucapkan terima kasih kepadanya dan kita mendoakannya,” katanya, (22/07).
Romo Joseto juga menyampaikan harapan agar misi Dominikan terus berkembang ke seluruh dunia melalui para pewarta dari Indonesia. Di Komunitas Santo Dominikus Pontianak yang sekarang ada 6 saudara Dominikan diantaranya ada Romo Andrei OP, Romo Robini OP, Romo Jojo OP, Romo Bien OP, Romo Dominik OP dan Romo Aris OP.
“Kita juga berdoa agar semakin banyak misionaris yang datang ke Indonesia, atau misionaris yang berasal dari Indonesia untuk diutus ke seluruh dunia. Selamat kepada Rumah Santo Dominikus,” tutupnya.

Komitmen Dominikan untuk Pontianak
Sambutan berikutnya datang dari Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, yang menyambut hangat kehadiran para Dominikan dari berbagai negara di wilayah keuskupannya.
“Kanselir Ordo Dominikan, saudara-saudari terkasih — para imam, diakon, suster, dan umat sekalian, selamat malam. Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa saya sangat bahagia berada di sini bersama Anda semua,” ujar Uskup Agus dalam membuka sambutannya, (22/07).
Uskup Agustinus mengenang kerja sama panjangnya dengan para imam dan suster Dominikan, bahkan sejak masa pelayanannya di luar negeri.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para imam dan suster Dominikan yang benar-benar telah banyak membantu saya, terutama ketika saya menjadi Uskup Agung di Pontianak,” ujarnya.
Uskup Agustinus juga menekankan kontribusi Dominikan dalam pengembangan pendidikan dan pastoral di Keuskupan Pontianak, termasuk dalam pembangunan Universitas Santo Agustinus dari Hippo, yang disebutnya sebagai buah dari kolaborasi erat dengan Ordo Dominikan.
“Keuskupan kami masih sangat membutuhkan bantuan dari para Dominikan — untuk membantu umat di sini, membantu masyarakat, termasuk dalam peningkatan pendidikan,” tegasnya (22/07).
Puncak dari sambutannya adalah kabar gembira mengenai pendirian Paroki Supadio, paroki baru yang akan dipercayakan kepada para imam Dominikan. Keputusan itu, menurutnya, merupakan bentuk kepercayaan dan penghargaan tinggi terhadap pelayanan Dominikan di Keuskupan Agung Pontianak.
“Ini adalah sinyal, tanda bahwa saya sungguh menghargai kehadiran para Dominikan di Keuskupan Agung Pontianak,” ujar Uskup Agustinus, (22/07).
Uskup Agustinus juga membagikan momen pribadinya, bahwa pada tanggal 8 September mendatang, ia akan menjalani keanggotaannya dan menjadi bagian di keluarga besar Dominikan.
“Ketika orang bertanya kepada saya, ‘Mengapa Anda menjadi seorang Dominikan?’ Saya menjawab, ‘Karena saya tidak pernah berhenti melayani umat. Sebagai imam paroki, sebagai imam diosesan, ketika saya merasa sudah tidak mampu lagi melayani secara formal — saya tetap melayani Tuhan yang telah memberikan kesehatan yang baik bagi saya. Maka mohon doakan saya,” pungkasnya.

Menuju Wakil Provinsi Dominikan Indonesia
Sambutan terakhir disampaikan oleh Socius of the Master of the Order for Asia Pacific, Romo Jamshed Albert Gill OP. Ia menyampaikan rasa bahagia atas perkembangan misi Dominikan di Indonesia, yang menurutnya merupakan bagian dari visi besar Ordo Pewarta untuk kawasan Asia Pasifik.
“Saudara-saudari yang terkasih, saya sangat bahagia berada di sini,” buka Romo Jamshed.
Dia menceritakan bahwa dalam kunjungan kanonik ke Provinsi Filipina pada November dan Desember 2024 lalu, para saudara Dominikan menyatakan dengan semangat bahwa mereka tidak ingin hanya berbicara soal 5 atau 10 tahun ke depan, tetapi ingin segera membentuk wakil provinsi Dominikan di Indonesia.
“Kami ingin memberi tahu anda bahwa dalam beberapa tahun ke depan, kami akan memiliki wakil provinsi di Indonesia. Kami akan memiliki vikariat di Indonesia, dan kami bersyukur serta berterima kasih kepada Tuhan karena kami memiliki panggilan dari Indonesia,” kata Romo Jamshed.
Romo Jamshed secara khusus menyambut hangat kehadiran Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus, yang menurutnya adalah uskup pertama dari Indonesia yang bergabung dalam persaudaraan Dominikan.

“Dukungan Bapa Uskup sangat berarti bagi kami, maka kami mengucapkan terima kasih. Saya mengucapkan selamat kepada semua saudara atas berdirinya priorat Dominikan pertama di Indonesia. Ini merupakan satu langkah maju menuju pembentukan wakil provinsi di masa depan,” ucapnya.
Lanjut sambutannya, Romo Jamshed juga memastikan bahwa Kuria Jenderal di Roma akan mendukung penuh langkah-langkah itu melalui doa dan persaudaraan.
“Tuhan memberkati kalian semua, terima kasih banyak, dan selamat kepada kalian semua,” tutup Romo Jamshed, (22/07).
Perayaan Hari Studi Bersama Dominikan Asia Pasifik 2025 itu merupakan momentum pertemuan lintas-negara dan lintas-budaya, juga menjadi tonggak sejarah bagi pertumbuhan Dominikan di Indonesia.
Dengan berdirinya priorat Dominikan pertama, rencana pendirian paroki baru, dan keterlibatan Uskup Agung Pontianak dan dukungan uskup di wilayah-wilayah Dominikan berkarya terutama dalam membangun persaudaraan.
Harapan akan terbentuknya Wakil Provinsi Dominikan Indonesia kini semakin jelas, semua itu menjadi penanda bahwa Indonesia sedang menapaki jalannya sendiri sebagai Peziarah Pengharapan dalam misi pewartaan Injil bersama Ordo Pewarta sedunia.