BIRMINGHAM, Pena Katolik – Raja Charles III mencatat sejarah baru dengan menjadi raja Inggris pertama yang mengunjungi Gereja Katolik St. Filipus Neri di Birmingham, pada Selasa 3 September 2025. Gereja ini merupakan pusat komunitas imam yang didirikan St. John Henry Newman pada tahun 1848.
Provost Oratorium Birmingham, Pastor Ignatius Harrison, menuturkan bahwa kunjungan tersebut merupakan agenda pertama Raja Charles usai liburan musim panas. Kunjungan ini bersamaan dengan lawatannya ke kota terbesar kedua di Inggris itu untuk meresmikan sebuah rumah sakit baru.
Dalam kunjungan itu, Raja Charles didampingi Uskup Agung Birmingham, Mgr. Bernard Longley, serta Pastor Harrison. Ia berkeliling ke sejumlah ruang penting, mulai dari gereja, kapel relikui Newman, sakristi tempat disimpan jubah liturgi sang santo, hingga perpustakaan dan ruang studinya.
St. John Henry Newman dikenal sebagai teolog, akademisi, sekaligus penulis besar yang sebelumnya adalah rohaniwan Anglikan. Ia masuk dalam Gereja Katolik pada 1845, diangkat menjadi kardinal pada 1879. St. John Henry Newman kemudian dikanonisasi di Roma pada 2019. Kanonisasi ini dihadiri langsung oleh Pangeran Charles saat itu. Pada Juli lalu, Vatikan juga mengumumkan bahwa Paus Leo XIV menobatkan Newman sebagai Pujangga Gereja ke-38.
Dalam kunjungan ini, Raja Charles melihat berbagai artefak bersejarah, termasuk Polyglot Bible dari tahun 1657 yang dedikasikan kepada Raja Charles II. Ia juga melihat kamar Newman yang masih terawat persis seperti saat wafatnya pada 1890. Di sana tersimpan buku-buku, rosario, pakaian, dan barang pribadi sang santo.
“Yang paling menarik baginya sepertinya adalah ruang studi dan kapel pribadi Newman. Raja melihat dengan penuh perhatian, mengajukan beberapa pertanyaan, dan tampak benar-benar ingin tahu lebih banyak,” ungkap Pastor Harrison.
Raja Charles juga melihat naskah asli karya monumental Newman, The Dream of Gerontius, sebuah puisi rohani tentang perjalanan jiwa menuju pengadilan ilahi, serta biola milik Newman yang berasal dari tahun 1800.
Pastor Harrison menyebut kunjungan ini sebagai “hari bersejarah” bagi komunitas Oratorian Birmingham. Ia menekankan bahwa Raja Charles III tampak tulus, penuh minat, dan sangat menghargai warisan iman serta intelektual St. John Henry Newman.
Tertarik Newman
Raja Charles menunjukkan ketertarikan besar terhadap sosok Kardinal John Henry Newman. Pastor Harrison mengisahkan bahwa Newman dikenal memiliki kepedulian sosial yang nyata. Sesekali, ia memberikan sebuah kotak kecil berisi uang lima pound kepada orang yang dianggap layak menerimanya. Jumlah tersebut pada masa itu sangat besar.
“Tujuannya bukan sekadar meringankan kesulitan sesaat, melainkan membantu orang melunasi utang dan memulihkan usaha mereka,” jelas Harrison.
Cerita itu pun menarik perhatian Raja Charles. Selain itu, sang raja juga menunjukkan minat terhadap fakta bahwa Newman diangkat sebagai Pujangga Gereja. Ia bertanya apakah proses itu akan memiliki dimensi ekumenis.
Raja Charles mengingat pertemuannya dengan Paus Fransiskus dan berharap tidak terlalu lama lagi dapat bertemu Paus Leo XIV.
Perhatian Raja Charles juga tertuju pada kehidupan iman di Oratorium Birmingham saat ini. Ia kagum mendengar bahwa lebih dari seribu umat menghadiri misa akhir pekan di sana, dengan Misa Latin Tradisional sebagai yang paling ramai dan paling beragam dari segi etnis.
“Banyak umat yang hadir berasal dari Asia dan Afrika, termasuk mahasiswa dari tiga universitas di Birmingham. Jumlah umat Katolik Tionghoa, terutama dari Hong Kong, juga terus meningkat,” ujar Pastor Harrison.
Keragaman itu, lanjutnya, menjadi kebanggaan tersendiri bagi para imam di Gereja St. Filipus.
Dalam kesempatan lain, Raja Charles yang kala itu masih bergelar Pangeran Wales, pernah menulis refleksi di L’Osservatore Romano tentang kanonisasi Newman. Ia menekankan bahwa iman Newman bersifat benar-benar Katolik, yakni merangkul seluruh aspek kehidupan.
“Apapun keyakinan kita, dan tradisi apa pun yang kita jalani, kita hanya bisa bersyukur kepada Newman atas anugerah yang, berakar dalam iman Katoliknya, ia bagikan kepada masyarakat luas,” tulis Charles.