Jumat, September 12, 2025

Kongregasi Serikat Sabda Allah 150 Tahun: Berkarya untuk Kemanusiaan

SURABAYA, Pena Katolik – Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divini/SVD) genap berusia 150 tahun pada 8 September 2025. Sebagai ungkapan syukur atas segala karya misi yang telah dilakukan para imam SVD di seluruh dunia, SVD Provinsi Jawa menggelar misa syukur di Gereja Katolik Roh Kudus, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 7 September 2025.

Dalam homilinya, Uskup Malang, Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, OCarm, menekankan bahwa panggilan religius merupakan sebuah pengorbanan total.

“Para imam bertekad meninggalkan segalanya dengan tiga kaul yang melekat, yakni kemiskinan, ketaatan, dan keperawanan sampai mati,” tegasnya.

Mgr. Pidyarto juga menegaskan bahwa menjadi misionaris merupakan sebuah anugerah. Kehidupan misi, menurutnya, tidak terlepas dari tantangan, penolakan, bahkan ancaman.

“Menjadi misionaris yang tak lepas dari berbagai penolakan, ancaman, bahkan sampai dibunuh di tanah misi. Semua itu menjadi anugerah,” ujarnya.

Sementara itu, Provinsial Jawa SVD, Romo Gregorius Genane Kaha SVD mengingatkan kembali sejarah pendirian kongregasi ini. Serikat Sabda Allah didirikan pada tahun 1875 oleh Santo Arnold Janssen di Steyl, Belanda. Sejak awal, tarekat ini berkomitmen pada misi lintas budaya, lintas bangsa, dan lintas bahasa.

Kini, setelah 150 tahun, SVD telah berkembang menjadi salah satu tarekat misionaris Katolik terbesar di dunia, dengan 5.754 imam, bruder, novis, dan skolastik yang tersebar di 79 negara. Dari jumlah tersebut, 1.683 misionaris berkarya di Indonesia, sementara 500 misionaris asal Indonesia telah diutus untuk bermisi ke luar negeri.

Dari desa kecil di Steyl, Belanda, Pater Arnoldus Janssen memulai rumah misi yang sederhana, hanya dengan empat anggota, termasuk dirinya sendiri. Namun, doa, iman, dan semangat kerasulannya melahirkan buah berlimpah. Hingga akhir hidupnya, hampir 1.000 misionaris telah diutus ke 15 negara di berbagai benua, serta enam rumah misi utama berhasil berdiri di daratan Eropa.

Warisan iman itu kini diteruskan oleh ribuan imam, bruder, dan suster SVD, SSpS, dan SSpSAP yang berkarya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan 150 tahun ini sekaligus menjadi undangan bagi umat untuk terus mendukung karya misi, berani melawan arus ketidakadilan, serta mewartakan kasih Kristus dengan kesaksian hidup sehari-hari.

Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, bersama Uskup Tanjung Kelor Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F memimpin Perayaan Syukur 150 Tahun Serikat Sabda Allah SVD di Aula Biara SVD Nenuk, Kabupaten Belu. IST

Dua Uskup di Belu

Sementara itu di Belu, dua uskup memimpin Misa 150 SVD bersama ratusan imam dan umat memadati di Aula Biara SVD Nenuk, Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Senin 8 September 2025. Misa Syukur ini dipimpin Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, dan Uskup Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Olla, M.S.F.

Mgr. Dominikus menyampaikan rasa syukur mendalam atas karya SVD yang telah berakar kuat di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Belu.

“Kami dilahirkan dan dibesarkan dari jantung hati SVD. Dari sinilah lahir Seminari Lalian dan berbagai seminari lain di NTT yang kini menjadi salah satu pusat panggilan terbesar di Indonesia. Semoga dari negeri ini terus lahir pribadi-pribadi yang berjuang mengenal Kristus, mewartakan-Nya, dan menanamkan iman dalam hati banyak orang,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa Kristus harus menjadi inspirasi bagi pembaruan dunia. Karena itu, umat – khususnya putra-putri spiritual Santo Arnoldus Janssen, pendiri SVD – diajak untuk bergandengan tangan menjaga agar suara Kristus senantiasa menggema di seluruh penjuru dunia.

“Misi terbesar kita saat ini adalah kembali ke dalam diri, keluarga, dan masyarakat. Semua yang bergelut dalam pengelolaan bumi harus memastikan kesejahteraan umat Tuhan yang berakar pada Sabda Allah,” ujar Mgr. Dominikus.

Momen Syukur

Perayaan Yubileum ini menjadi momentum syukur sekaligus peneguhan komitmen bagi keluarga besar SVD untuk melanjutkan misi Santo Arnoldus: menghadirkan Terang Kristus dan menjadi saksi Injil di tengah umat manusia.

Perayaan 150 tahun SVD tidak hanya menghadirkan para imam SVD, tetapi juga diramaikan oleh kehadiran biarawati dari dua kongregasi misi yang lahir dari spiritualitas yang sama, yakni Suster Misionaris Pelayan Roh Kudus (SSpS) dan Suster Misi Abdi Roh Kudus (SSpSAP).

Kehadiran kedua kongregasi ini menjadi pelengkap misi SVD dalam pewartaan Injil, khususnya melalui karya pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pastoral. Selain itu, ratusan anggota Paguyuban Soverdia dari paroki turut ambil bagian. Selama ini, paguyuban tersebut menjadi mitra yang setia mendukung karya misi SVD dalam mengembangkan Gereja dan menghadirkan wajah belas kasih Allah di tengah masyarakat.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia 150 Tahun SVD Provinsi Jawa, Romo Yohanes Antonius Lelaona SVD, menegaskan bahwa perayaan ini memiliki makna mendalam di tengah situasi bangsa yang penuh tantangan.

“Kita hidup dalam kondisi bangsa yang tidak baik-baik saja. Korupsi menjadi budaya, keadilan diperjualbelikan, suara orang kecil kian sayup terdengar, dan kebenaran sering dipelintir demi kepentingan,” ungkapnya.

Menurut Romo Anton, umat Katolik tidak bisa hanya beriman di balik tembok gereja, melainkan perlu berani hadir di jalan kehidupan nyata.

“Panggilan kita adalah menempuh jalan kehidupan sebagai pengikut Kristus. Maka, momen Yubileum 150 Tahun SVD ini adalah kesempatan berharga untuk kembali merenungkan karisma awal yang diwariskan oleh pendiri SVD, Pater Arnoldus Janssen,” tambahnya.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini