Home BERITA TERKINI Dua Mukjizat Carlo Acutis

Dua Mukjizat Carlo Acutis

0

Paus Fransiskus secara resmi telah mengakui dua mukjizat yang terkait dengan Carlo Acutis. Mukjizat kedua ini menjadi alasan dekrit kanonisasi Acutis. Ia akan dikanonisasi oleh Paus Leo XIV pada 7 September 2025. Acutis adalah seorang remaja Katolik asal Italia yang dikenal karena devosinya kepada Ekaristi dan keahliannya dalam teknologi.

Mukjizat pertama terjadi pada tahun 2013 di Brasil, Mattheus, seorang anak laki-laki yang menderita kelainan bawaan pada pankreasnya. Kondisi serius ini memengaruhi fungsi vital tubuh. Ia mengalami kesembuhan secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan medis setelah ia berdoa melalui perantaraan doa kepada Carlo Acutis.

Mukjizat Terjadi

Mattheus lahir pada tahun 2009. Sejak lahir, ia mengalami kondisi serius yang menyebabkan kesulitan makan dan sakit perut yang parah sepanjang waktu. Kondisi ini membuatnya tidak dapat menahan makanan apa pun di perutnya, dan muntah terus-menerus.

Saat Mattheus hampir berusia empat tahun, berat badannya hanya 9 kg. Saat itu, ia hanya mengonsumsi vitamin dan protein, salah satu dari sedikit hal yang dapat ditoleransi tubuhnya. Ia diperkirakan tidak akan hidup lama.

Ibunya, Luciana Vianna, telah bertahun-tahun berdoa untuk kesembuhannya. Pada saat yang sama, Pastor Marcelo Tenorio, yang dekat dengan keluarga Vianna, mengundang mengundang umat Katolik berdoa dalam Misa dan ibadah di parokinya. Saat itu, ia mendapatkan relikwi dari ibu Carlo Acutis. Pastor Tenorio mengajak umat berdevosi kepada St. Carlo Acutis.

Vianna mendengar tentang devosi itu. Ia pun memutuskan untuk meminta Acutis menjadi perantara bagi putranya. Bahkan, beberapa hari sebelumnya, Vianna berdoa novena. Ia juga mengajak putranya, untuk meminta Acutis untuk mendoakan kesembuhannya.

Pada peringatan wafat Acutis, Luciana Vianna membawa putranya, Mattheus, ke Misa. Mattheus memiliki cacat bawaan pankreas anular yang membuatnya sulit makan. Sebelumnya, ia telah berdoa novena untuk memohon perantaraan Acutis. Selama ibadah doa setelah Misa, Mattheus mencium relikui pakaian Acutis

Dalam perjalanan pulang dari Misa, Mattheus meminta kentang goreng, nasi, kacang-kacangan, dan steak, makanan favorit saudara-saudaranya.

“Ibu aku lapar, apakah aku bisa makan kentang goreng dan steak?”

Mattheus menghabiskan semua yang ada di piringnya. Ia tidak muntah. Ia makan seperti biasa sejak saat itu.

Vianna membawa Mattheus ke dokter, yang bingung dengan kesembuhan Mattheus. Setelah beberapa saat, ketika dilakukan pemeriksaan fisiologi. Kelainan organ yang selama ini diderita Mattheus pun berubah, ia sembuh dan tidak muntah-muntah lagi. Peristiwa itu terjadi tepat pada 12 Oktober 2013, tujuh tahun setelah kematian Acutis.

Vianna mengatakan kepada media Brasil bahwa ia melihat mukjizat itu sebagai kesempatan untuk mewartakan Injil.

“Carlo mengubah cara berpikir saya, ia dikenal karena berbicara tentang Yesus di internet, dan saya menyadari bahwa kesaksian saya akan menjadi cara untuk menginjili dan memberi harapan kepada keluarga-keluarga lain. Sekarang saya mengerti bahwa segala sesuatu yang baru bisa menjadi baik, jika kita menggunakannya untuk kebaikan,” ujarnya bersaksi.

Beatifikasi Beato Carlo Acutis.

Mukjizat Kedua

Mukjizat kedua, yang diakui oleh Paus Fransiskus pada Mei tahun ini, terjadi di Italia. Valeria Valverde, seorang mahasiswa berusia 21 tahun asal Kosta Rika, mengalami kecelakaan sepeda di kota Florence pada Juli 2022. Ia menderita pendarahan otak parah akibat cedera kepala yang dideritanya. Harapan untuk bertahan hidup sangat kecil, hampir tidak ada.

Namun, sebuah keajaiban terjadi. Ibu Valeria, Liliana, memutuskan untuk berziarah ke makam Carlo Acutis dan berdoa dengan sungguh-sungguh sambil meninggalkan sepucuk surat yang memohon kesembuhan bagi putrinya.

Pada hari yang sama, Liliana menerima kabar mengejutkan dari rumah sakit. Valeria mulai bernapas kembali. Hasil pemindaian menunjukkan bahwa pendarahan otaknya telah menghilang. Hanya beberapa hari kemudian, pada 11 Agustus, Valeria dipindahkan ke terapi rehabilitasi. Dalam waktu seminggu, tim medis menyatakan bahwa kesembuhan total Valeria tinggal selangkah lagi.

Dua peristiwa luar biasa ini memperkuat keyakinan umat Katolik atas kekudusan Carlo Acutis. Jika tak ada halangan, pengakuan mukjizat kedua ini akan membuka jalan bagi kanonisasi Carlo Acutis sebagai santo pertama dari generasi milenial.

Jalan Kekudusan

Proses beatifikasi Acutis dimulai segera setelah kepergiannya.  Pada 12 Oktober 2012, peringatan enam tahun kematiannya, Keuskupan Agung Milan membuka proses kanonisasinya. Kampanye ini mencapai momentum pada 13 Mei 2013, ketika Kongregasi untuk Proses Santo mengeluarkan nihil obstat yang menyatakan bahwa tidak ada yang menghalangi proses ini untuk terus maju. Acutis kemudian dinobatkan sebagai Hamba Tuhan, tahap pertama dalam perjalanan menuju pengakuan kekudusan.

Pembukaan penyelidikan keuskupan dilakukan pada 15 Februari 2013. Kardinal Angelo Scola membuka proses ini yang berakhir pada pada 24 November 2016. Kardinal Scola mengatakan, Acutis tidak dipanggil untuk menjadi “bintang di Surga”. Acutis adalah “harta karun baru dalam Gereja Ambrosian”. Puncak tahab ini ketika Paus Fransiskus mengukuhkan Acutis sebagai Venerabilis 5 Juli 2018.

Mukjizat Mattheus diakui Paus Fransiskus pada 21 Februari 2020 setelah penyelidikan yang terperinci. Vatikan mengonfirmasi keaslian mukjizat itu dengan sebuah dekrit yang ditandatangani Paus Fransiskus. Acutis dibeatifikasi pada 10 Oktober 2020 di Gereja Atas Basilika Santo Fransiskus Assisi di Assisi, Italia dan dipimpin Kardinal Agostino Vallini, yang memimpin Misa Beatifikasi atas nama Paus Fransiskus. Misa ini sempat ditunda karena pandemi Covid-19 di Italia.

Selanjutnya, Paus Fransiskus mengakui mukjizat kedua yang dikaitkan dengan perantaraan Acutis pada tanggal 23 Mei 2024. Mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraannya terjadi pada tahun 2022, ketika seorang wanita Kosta Rika bernama Valeria Valverde, jatuh dari sepedanya dan mengalami pendarahan otak.

Paus Fransiskus memimpin konsistori biasa para kardinal, yang menyetujui kanonisasi 15 orang, termasuk Beato Carlo Acutis pada tanggal 1 Juli 2024. Awalnya diumumkan bahwa Acutis akan dikanonisasi dalam Yubileum 2025 selama Yubileum Remaja dari tanggal 25-27 April 2025. Wafatnya Paus Fransiskus pada tanggal 21 April 2025, pada Senin Paskah, mengubah scenario ini. Kanonisasi Acutis ditunda hingga pemakaman kepausan dan konklaf berikutnya. Pada tanggal 13 Juni 2025, Paus Leo XIV mengumumkan dalam konsistori umum bahwa Acutis secara resmi akan dikanonisasi bersama Beato Pier Giorgio Frassati pada tanggal 7 September 2025. (AES)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version