Kamis, September 4, 2025

Menatap Kalbar 2035 dari San Agustin Forum 2025

Pena Katolik | Pontianak, Rabu sore (3/9), Aula Kampus II Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo tampak lebih hidup dari biasanya. Kursi-kursi penuh terisi oleh pejabat pemerintah, ekonom, akademisi, jurnalis, dan mahasiswa yang antusias. Mereka hadir dalam sebuah pertemuan istimewa bertajuk San Agustin Forum 2025, Brainstorming Trend Kalbar 10 Tahun Mendatang.

Forum ini bukan sekadar seminar biasa. Ia dirancang sebagai ruang strategis untuk menimbang masa depan Kalimantan Barat. Di panggung utama, satu demi satu panelis bergantian menyampaikan pandangan.

Kepala BPS Kalbar membuka diskusi dengan paparan angka-angka demografi, sosial, dan ekonomi yang mencerminkan wajah Kalbar hari ini. Kemudian, Kepala Bappeda menguraikan arah pembangunan jangka panjang, sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia berbicara tentang prospek ekonomi makro dan stabilitas keuangan daerah.

Dokumentasi Diskusi bertajuk San Agustin Forum: Brainstorming Trend Kalbar 10 Tahun Mendatang, yang digelar di Kampus II, Unika St. Agustinus Hippo, Pontianak, Rabu 3 September 2025.

Suasana diskusi semakin hidup ketika akademisi Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo memberi refleksi kritis atas paparan tersebut. Dari meja media, Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak dan Kompas TV Pontianak menegaskan kembali peran pers: menjaga nalar publik agar arah pembangunan tidak melenceng dari kebutuhan masyarakat.

Namun yang membuat forum ini istimewa bukan hanya keberagaman pandangan, melainkan hasil yang lahir dari proses dialog. Setelah perdebatan panjang, forum menyepakati lima klaster isu strategis pembangunan Kalbar 2025–2035: ekonomi dan ketahanan pangan; sumber daya manusia dan kualitas hidup; lingkungan dan tata kelola sumber daya alam; inklusi sosial dan kelompok rentan; serta identitas, budaya, dan moralitas.

Di balik klaster itu tersimpan isu-isu mendasar: diversifikasi ekonomi agar Kalbar tak hanya bergantung pada komoditas, modernisasi pertanian untuk menjawab kebutuhan pangan, literasi digital bagi generasi muda, pemerataan layanan kesehatan, hingga peran agama dalam menjaga harmoni multikultural.

Hasil pemikiran itu kemudian dibingkai dalam Akte San Agustin Forum, sebuah dokumen yang ditandatangani bersama oleh rektor, panelis, moderator, dan notulis. Dokumen ini bukan hanya catatan formal, tetapi simbol komitmen kolektif yang akan dibawa ke forum lanjutan pada November 2025 mendatang.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Katolik Santo Agustinus Hippo, RP. Dr. Johanes Robini Marianto, S.Fil., M.A., OP, menekankan pentingnya forum ini sebagai titik awal perjalanan panjang.

Dari kiri ke kanan, Mahmudah (Kepala Bappeda Kalbar), Sachudin (Kepala BPS Kalbar), Doni Septadijaya (Kepala Bank Indonesia Kalbar), Michael Carlos (Moderator) dalam Diskusi bertajuk San Agustin Forum: Brainstorming Trend Kalbar 10 Tahun Mendatang, yang digelar di Kampus II, Unika St. Agustinus Hippo, Pontianak, Rabu 3 September 2025.

“Dengan data yang valid, refleksi akademis, keterbukaan media, serta partisipasi multipihak, Kalimantan Barat dapat melangkah maju dengan visi yang lebih jelas menuju 2035,” ujarnya penuh keyakinan.

Forum ini menandai satu hal penting: masa depan Kalimantan Barat tidak bisa ditentukan oleh satu pihak saja. Ia adalah hasil dari kerja bersama, keterbukaan, dan keberanian untuk menatap jauh ke depan. Dan dari Aula Kampus II sore itu, sebuah optimisme baru lahir untuk Kalbar 2035. *Samuel.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini