Rabu, September 3, 2025

Paus yang Pertama Kali Disebut “Hamba dari Para Hamba Allah”

ROMA, Pena Katolik – Santo Gregorius Agung, seorang tokoh sentral Gereja dari abad pertengahan. Ia adalah salah satu paus yang paling dikagumi dalam sejarah.

Santo Gregorius Agung juga menjadi Uskup Roma pertama, yang mempopulerkan gelar kepausan yang kini menjadi tradisi, yaitu “Hamba dari Para Hamba Allah”. Gelar atau julukan ini merujuk pada perintah Yesus Kristus, bahwa mereka yang berada di posisi kepemimpinan tertinggi harus menjadi “yang terakhir”, dan menjadi “pelayan” bagi semuanya.

Ia lahir menjelang pertengahan abad keenam dari keluarga bangsawan Romawi. Santo Gregorius Agung menerima pendidikan seni dan hukum, juga pendidikan agama dari keluarganya yang saleh.

Ibunya, Silvia, menjadi pribadi yang berjasa dalam hidup rohan Santo Gregorius Agung.  Kelak, St. Silvia juga meraih kekudusan, menjadi seorang santa.

Pada usia sekitar 30 tahun, Gregorius telah menduduki jabatan politik tinggi di Roma. Saat itu, adalah periode kemunduran yang nyata bagi kota tersebut.

Beberapa waktu setelah menjadi prefek di bekas ibu kota kekaisaran, Gregorius memilih untuk meninggalkan pemerintahan sipil. Ia lalu menjadi seorang biarawan di masa kebangkitan ordo Benediktin.

Di masa awal ini, karier Gregorius sebagai biarawan baru belum tiba. Setelah tiga tahun menjalani kehidupan monastik yang ketat, ia dipanggil secara pribadi oleh Paus untuk memangku jabatan diakon di Roma.

Dari Roma, ia diutus ke Konstantinopel untuk meminta bantuan kaisar dalam menangani masalah-masalah sipil di Roma. Selanjutnya, Gregorius membantu menyelesaikan kontroversi teologis Gereja Timur. Ia kembali ke Roma pada tahun 586, setelah enam tahun mengabdi sebagai perwakilan kepausan untuk Gereja Timur dan kekaisaran.

Roma menghadapi serangkaian bencana akibat banjir pada tahun 589, yang disusul dengan wafatnya Paus Pelagius II pada tahun berikutnya. Gregorius, yang saat itu menjabat sebagai abbas di sebuah biara, dengan berat hati menerima setelah terpilih untuk menggantikan Paus sebagai Uskup Roma.

Meskipun awalnya enggan, Paus Gregorius mulai bekerja tanpa lelah untuk mereformasi dan memperkuat liturgi Romawi. Ia juga membangun disiplin Gereja, keamanan militer, dan ekonomi Roma. Pada kepemimpinannya, pengaruh Gereja di Eropa Barat semakin meluas.

Sebagai paus, Gregorius memanfaatkan pengalaman politiknya di Roma dan Konstantinopel. Ia mencegah Gereja Katolik tunduk kepada berbagai kelompok, yang berebut kendali atas bekas ibu kota kekaisaran tersebut.

Sebagai mantan kepala biara, Paus Gregorius sangat mendukung gerakan Benediktin sebagai fondasi Gereja Barat. Ia mengutus para misionaris ke Inggris, dan dianggap berjasa besar atas pertobatan bangsa tersebut.

Paus Gregorius berupaya mengonsolidasikan kekuasaan kepausan dan menopang wilayah Romawi Barat yang runtuh. Ia tetap rendah hati dalam menjalankan misinya sebagai hamba dan gembala jiwa, sejak terpilih hingga wafatnya pada tahun 604.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini