Kamis, September 4, 2025

Beatifikasi dalam Gereja Katolik

ROMA, Pena Katolik – Satu yang khas dari iman katolik adalah adanya deretan orang-orang kudus yang mewarnai kehidupan beriman. Lalu, bagaimana seseorang dapat dinyatakan kudus, apa saja langkah yang harus dilalui, dana pa kriteria yang harus dimiliki bagi seseorang hingga Gereja mengakuinya sebagai kudus.

Salah satu tahapan itu adalah proses beatifikasi. Dalam Gereja Katolik, beatifikasi (dari bahasa Latin “beatus”, yang ‘berbahagia’) adalah suatu pengakuan atau pernyataan yang diberikan oleh Gereja terhadap orang yang telah meninggal. Beatifikasi diberikan kepada orang yang dianggap telah bekerja sangat keras untuk kebaikan atau memiliki keistimewaan secara spiritual. Beatifikasi memerlukan bukti berupa mukjizat, kecuali apabila seseorang meninggal sebagai martir. Mukjizat ini sebagai bukti, bahwa orang yang dianggap suci atau kudus itu, telah berada dalam Surga dan dapat mendoakan orang lain.

Orang yang mendapat beatifikasi diberi gelar beato untuk laki-laki dan beata untuk perempuan. Proses ini merupakan tahap ketiga dari empat tahapan dalam proses kanonisasi yang biasanya dilakukan setelah mendapat gelar venerabilis (yang pantas dihormati) sebelum mendapat gelar santo atau santa. Orang yang telah dibeatifikasi mendapat gelar “Beato” atau “Beata” (bahasa Inggris: Blessed).

Proses ini dimulai ketika seseorang sudah meninggal. Ketika seseorang dianggap memiliki keutamaan rohani atau “dianggap martir”, maka seorang uskup akan memulai proses penyelidikan yang bersangkutan.

Salah satu unsur yang diselidiki adalah apakah suatu doa khusus atau mukjizat telah terjadi melalui perantaraan calon orang kudus ini. Gereja akan menyelidiki tulisan-tulisan calon orang kudus ini guna melihat apakah mereka setia pada “ajaran yang murni”. Penyelidikan atas tulisan-tulisan peninggalan ini juga ingin melihat tidak adanya sesuatu yang bertentangan dengan iman yang terkait dengan calon orang kudus ini.

Jika calon adalah seorang martir, Kongregasi Penggelaran Kudus menentukan apakah ia wafat karena membela imannya. Penyelidikan akan melihat apakah ia sungguh mempersembahkan hidupnya sebagai kurban cinta kepada Tuhan dan Gereja.

Lama waktu untuk setiap proses beatifikasi begitu beragam. Dalam sejarah Gereja Katolik, Paus Yohanes Paulus II adalah orang yang menerima gelar Beato tersingkat dalam zaman modern ini yakni 6 tahun 1 bulan setelah kematiannya. Ia dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI. Selanjutnya, Paus Yohanes Paulus II dikanonisasi atau mendapat gelar santo oleh Paus Fransiskus.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini