Senin, Agustus 25, 2025

Mgr. Vitus Rubianto Solichin SX: Dengan Nama Tuhan, Saya Menerima

BEBERAPA waktu sebelum lock down (PPKM) di Jakarta, Romo Vitus Rubianto Solichin SX dipanggil untuk menghadap ke Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia. Saat itu, Romo Rubi dipanggil untuk menghadap Duta Besar Vatikan, Mgr. Piero Pioppo.

Karena cukup mengenal Mgr. Piero, panggilan itu dianggap sebagai permintaan yang biasa saja oleh Romo Rubi. Ketika itu, Romo Rubi memang ditanya tentang bagaimana pastoral di Keuskupan Padang, dan kira-kira siapa nama-nama imam yang mungkin akan cocok untuk ditugaskan menjadi Uskup Padang.

“Jangan berpikir macam-macam, saya mengundang anda ke sini hanya untuk berbicara tentang Gereja,” ujar Mgr. Pioppo.

Sepeninggal Mgr. Martinus Situmorang, 19 November 2019, Keuskupan Padang memang tidak memiliki uskup. Umumnya, Vatikan akan memerlukan beberapa waktu, bahkan hingga berbulan-bulan bahkan tahun, untuk memilih uskup baru. Dalam prosesnya, Vatikan, yang dalam hal ini Duta Besar Vatikan, akan mencari, dengan menanyakan siapa kira-kira imam yang dapat diserahi tugas menjadi seorang uskup.

Pada kesempatan itu, Romo Rubi sebagai seorang Imam Serikat Xaverian, yang sudah sekian lama memiliki karya di Keuskupan Padang, berusaha memberikan usulan nama-nama yang mungkin  cocok untuk menjadi Uskup padang. Di akhir perjumpaan itu, Mgr. Pioppo sempat meminta nomer handphone milik Romo Rubi.

Berpikir Macam-macam

Selah beberapa waktu, Romo Rubi kembali menerima panggilan dari Mgr. Pioppo. Ia diminta untuk datang ke Kedutaan Vatikan karena ada sesuatu hal yang akan dibicarakan pada 4 Juni 2021. Mendapat panggilan yang kedua ini, Romo Rubi mulai berpikir macam-macam. Ada apakah ini, mengapa Duta Besar memanggil dia lagi? Namun, karena mendapat panggilan dari seorang Duta besar Vatikan, Romo Rubi pun meluncur ke Merdeka Timur, Jakarta Pusat jalan di mana kedutaan itu.

Tidak banyak basa-basi yang dikatakan keduanya hingga akhirnya Mgr. Pioppo menyampaikan “menu utama” pertemuan hari itu. Mgr. Pioppo meminta kesediaan Romo Rubi untuk menerima tugas sebagai Uskup Padang. Mgr. Pioppo mengatakan, Bapa Suci meminta Romo Rubi menerima penugasan ini dengan ketaatan.

“Bapa suci meminta agar penugasan ini diterima dengan ketaatan,” ujar Mgr. Pioppo.

Setelah itu, sebelum memberi jawaban, Mgr. Pioppo meminta Romo Rubi berdoa dulu di kapel. Romo Rubi pun masuk ke sebuah kapel kecil yang ada di dalam rumah duta besar. Di tempat itu, Romo Rubi seakan lupa dengan kata-kata penolakan yang sebelumnya sudah ia susun.

Pada panggilan kedua ini, Romo Rubi akhirnya memiliki pemikiran macam-macam. Ia melihat kemungkinan ditunjuk sebagai Uskup Padang. Untuk itu, ia merasa bahwa situasinya tidak mungkin untuk menerima penugasan ini. Namun dalam kenyataannya, di dalam kapel kecil itu, kata-kata penolakan itu seakan sirna, ia akhirnya menyerah di hadapan Tuhan.

Dengan Nama Tuhan

Setelah Romo Rubi keluar dari kapel itu, ia bertemu Kembali dengan Mgr. Pioppo. Keduanya diam sejenak, saat itu, Mgr. Pioppo yang akhirnya memulai pembicaraan.

“Sudah, kamu harus mengatakan sesuatu.”

Romo Rubi pun akhirnya menyampaikan kesediaannya menerima tugas sebagai Uskup Padang. Ia menyampaikan akan menjalankan tugas ini dengan ketaatan.

“Dengan bantuan nama Tuhan, saya bersedia,” begitu jawaban yang diberikan Romo Rubi. Setelah menyampaikan jawaban itu, semua terasa lega.

Seperti pada penunjukkan uskup lainnya, Mgr. Pioppo meminta Romo Rubi untuk merahasiakan keputusan ini kepada siapapun, termasuk kepada anggota serikat dan keluarga, sampai Vatikan mengumumkannya. Pengumuman terpilihnya Mgr. Vitus Ribianto Solichin akhirnya dilakukan pada 3 Juli 2021 di Wisma Xaverian Bintaro, Tengerang Selatan, Banten serta di Katedral St. Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, Padang, Sumatera Barat.

Tugas Misi

Sebagai seorang anggota Serikat Xaverian, impian besar Romo Rubi adalah dapat bertugas di ladang misi. Selama ini, satu-satunya pengalaman misi yang pernah dijalani Romo Rubi adalah sewaktu menjalankan tugas tahun orientasi pastoral sebagai frater di Mentawai, Sumatera Barat. Selain itu, Romo Rubi oleh serikat ditugaskan melanjutkan belajar bidang Kitab Suci dan menjadi dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta.

Ternyata, ladang misi yang kini akan menjadi tujuan Mgr. Rubi adalah penugasan menjadi Uskup Padang. Sejak masuk Indonesia tahun 1951, Serikat Xaverian mulai menjalankan karya Misi di wilayah Sumatera Barat. Di tempat ini juga, Mgr. Rubi akan menjadi uskup misionaris.

Menerima penugasan ini, tentu saja ada ketakutan dalam diri Romo Rubi, apakah ia akan dapat menjalankan tugas yang berat ini. Namun, dalam perjumpaannya dengan Mgr. Pioppo, sang duta besar juga berpesan, bahwa di tugas barunya inilah, Mgr. Rubi juga menjalankan tugas seagai misionaris.

Antonius E. Sugiyanto

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini