SAUMLAKI, Pena Katolik – Uskup Amboina, Mgr. Seno Ngutra menahbisakan sembilan imam baru di Gereja Santo Yosep Dobo, Kepulauan Aru, pada Sabtu, 26 Juli 2025. Imam baru ini delapan dari Keuskupan Amboina dan satu dari tarekat MSC.
Para imam baru ini adalah Romo Philiphus Rahae, Romo Fidelis Solilit, Romo Johanis H Raharusun, Romo Julianus Batfin, Romo Petrus M Sakbal, Romo Bernadus Fangohoi, Romo Leo Sonny Songbes, Romo Mesak Wermasubun dan RP. Thomas Babaubun, MSC.
Tiga imam yang ditahbiskan itu berasal dari Saumlaki. Mereka disambut di tanah kelahiran mereka pada Sabtu, 2 Agustus 2025, disambut dengan suasana haru, hangat, dan penuh kegembiraan di Pelabuhan Saumlaki. Kemeriahan budaya dan iman bertemu dalam prosesi penyambutan yang menggambarkan rasa syukur umat akan lahirnya gembala baru. Suara tifa, syal adat, doa-doa leluhur, hingga tarian penyambutan mewarnai momen sakral ini.
Perwakilan ketiga imam, Romo Fidelis Solilit, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan umat.
“Kami sungguh bersyukur kepada Tuhan dan kepada seluruh umat yang telah menyambut kami dengan penuh cinta. Mohon doa agar kami setia dalam pelayanan,” tuturnya dengan haru.
Dari pelabuhan, mereka diarak dengan meriah menuju Unio Diosesan, diiringi penampilan drumben SMA Budi Mulia Saumlaki. Para imam senior pun menyambut hangat kedatangan para Neomis ini, sebagai tanda penerimaan dan persaudaraan dalam panggilan imamat.
Perjalanan pelayanan mereka dimulai dengan Misa Perdana di Kapel Seminari Saumlaki pada Minggu, 3 Agustus 2025. Mereka memimpin misa khusus untuk HUT Seminari St. Yohanes Maria Vianney, pelindung para imam projo, pada Senin, 4 Agustus.
Rangkaian misa perdana akan berlanjut di kampung halaman masing-masing: Selasa, 5 Agustus sore di Arui Das (Romo Julianus); Kamis, 7 Agustus di Alusi Tamrian (Romo Fidelis); Sabtu, 9 Agustus di Larat (Romo Mesak)
Bagi umat Katolik Tanimbar, kehadiran ketiga imam baru ini bukan sekadar penambahan jumlah pelayan rohani, melainkan tanda harapan dan kekuatan baru dalam kehidupan menggereja. Mereka menjadi simbol keberhasilan Gereja dalam menanamkan benih panggilan, serta wujud nyata dari iman yang tumbuh subur di tengah masyarakat.