Home BERITA TERKINI Lonceng Katedral Urakami, Nagasaki akan Dibunyikan Kembali pada Peringatan 80 Tahun Tragedi...

Lonceng Katedral Urakami, Nagasaki akan Dibunyikan Kembali pada Peringatan 80 Tahun Tragedi Bom Atom Nagasaki

0

NAGASAKI, Pena Katolik – Lonceng gereja Katedral Urakami yang pernah hancur akibat bom atom Amerika Serikat pada 9 Agustus 1945, kini kembali berdentang setelah 80 tahun berlalu. Sebuah lonceng baru dipasang menggantikan lonceng lama yang hancur karena bom. Lonceng baru ini akan dibunyikan pada 9 Agustus 2025 pukul 11.02 waktu setempat, tepat saat ledakan bom terjadi delapan dekade lalu, sebagai tanda peringatan dan seruan perdamaian.

“Lonceng ini adalah tanda nyata dari pengampunan, rekonsiliasi, dan harapan,” ujar Uskup Agung Nagasaki, Mgr. Peter Michiaki Nakamura, kepada kantor berita Vatikan, Fides. Ia menyampaikan bahwa lonceng tersebut dipasang kembali di menara yang kosong dan akan berdentang untuk pertama kalinya pada peringatan ke-80 tragedi kemanusiaan tersebut.

Katedral Urakami, juga dikenal sebagai Katedral Maria Tak Bernoda, merupakan situs ziarah penting di Jepang. Bom atom yang jatuh di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945, meledak di Urakami hanya 500 m (1640 kaki) dari katedral, menghancurkannya sepenuhnya.

Saat itu, Karena Hari Raya Maria Diangkat ke Surga (15 Agustus) sudah dekat, Misa diadakan pada hari itu dan dihadiri banyak umat. Runtuhnya dan gelombang panas yang dihasilkan membakar dan mengubur semua yang hadir di katedral.

Kehancuran katedral ini memukul komunitas Katolik Nagasaki, karena mereka menganggapnya sebagai hilangnya spiritualitas. Itu memiliki dampak yang begitu besar, sehingga penulis drama terkenal Tanaka Chikao menulis drama tentang upaya orang-orang Katolik di Nagasaki untuk membangun kembali iman mereka dengan membangun kembali Perawan Maria

Rekonstruksi gereja selesai pada tahun 1959, namun menara lonceng tetap dibiarkan kosong. Baru-baru ini, umat Katolik dari Amerika Serikat menggalang dana untuk membuat kembali lonceng tersebut dan menyumbangkannya ke Katedral Urakami.

Mgr. Nakamura menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi simbol kuat akan kemungkinan membangun perdamaian.

“Setiap kali lonceng itu berdentang, semoga umat manusia mengingat peristiwa tragis ini dan berkomitmen untuk menciptakan dunia yang damai,” ujarnya.

Memperingati 80 tahun bom atom dan akhir Perang Dunia II, Keuskupan Agung Nagasaki dan Keuskupan Hiroshima bekerja sama dengan Keuskupan Seattle dan Santa Fe di Amerika Serikat dalam kampanye dunia bebas nuklir. Konferensi Waligereja Jepang juga menerbitkan dokumen seruan damai, mengajak dunia belajar dari sejarah kelam 80 tahun silam.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version