Sabtu, Agustus 2, 2025

Santo Yohanes Henry Newman Dinobatkan Sebagai Pujangga Gereja

ROMA, Pena Katolik – Santo Yohanes Henry Newman menjadi “Pujangga Gereja” pertama yang diproklamasikan oleh Paus Leo XIV, kurang dari tiga bulan setelah pemilihannya.

Pendahulunya, Paus Fransiskus, menganugerahkan gelar ini dua kali selama masa kepausannya, yakni kepada St. Gregorius dari Narek pada tahun 2015 dan kepada Santo Ireneus dari Lyon pada tahun 2022. Benediktus XVI juga memproklamasikan dua Pujangga baru: Santo Hildegard dari Bingen dan Santo Yohanes dari Avila, pada tahun 2012.

St. John Henry Newman (1801-1890) adalah seorang cardinal dari Inggris. Ia dikenal sebagai seorang intelektual Anglikan yang berpindah agama menjadi Katolik. Pengumuman ini disampaikan Kantor Pers Takhta Suci mengumumkan pada 31 Juli 2025.

Pujangga Gereja adalah Gelar langka dan bergengsi ini. sepanjang sejarah Gereja, hanya ada 37 orang kudus yang dianugerahi gelar ini. Gelar ini diberikan kepada tokoh-tokoh dalam Gereja Katolik yang telah memberikan kontribusi teologis dan spiritual yang besar bagi doktrin.

Dalam audiensi pada hari Kamis dengan Kardinal Marcello Semeraro, prefek Kongregasi untuk Penggelaran Orang Kudus, Paus Leo XIV menyetujui penobatan ini. Namun, tanggal penobatan gelar ini masih belum diumumkan.

Kardinal Newman

Lahir di London pada 21 Februari 1801, St. John Henry Newman adalah anak tertua dari enam bersaudara. Setelah belajar di Universitas Oxford, ia ditahbiskan sebagai diakon di Gereja Anglikan pada tahun 1824 dan menjadi imam setahun kemudian. Pada tahun 1828, ia menjadi pastor paroki St. Mary the Virgin, gereja universitas Oxford.

Pada tahun 1833, Newman menerbitkan Tracts for the Times yang pertama, meresmikan serangkaian publikasi teologis yang menyebarkan gagasan tentang apa yang kemudian dikenal sebagai “Gerakan Oxford”. Gerakan ini berusaha mendekatkan Gereja Inggris dengan akar Katolik Roma-nya.

Kritik Newman terhadap Anglikanisme khususnya terinspirasi oleh Santo Agustinus (354-430) dan perjuangannya melawan para bidah “Donatis”. Pada tahun 1841, Risalah 90, berupaya menegaskan identitas eklesiologis Gereja Inggris yang lebih Katolik daripada Protestan. Risalah ini disensor oleh Universitas Oxford dan Uskup Oxford menangguhkan penerbitannya.

Konversi ke Katolik

Pada tahun 1843, St. John Henry Newman mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pastor paroki. Pada tanggal 9 Oktober 1845, ia diterima ke dalam Gereja Katolik oleh Pastor Domenico Barberi CP, seorang pastor Pasionis Italia. Kemudian, pada tanggal 1 November, Kardinal Nicholas Wiseman memberinya sakramen penguatan di Oscott.

Pada tahun 1846, St. John Henry Newman meninggalkan Inggris menuju Roma dan bergabung dengan Kongregasi Oratorium St. Philip Neri (Confoederatio Oratorii Sancti Philippi Nerii/CO). Ia lalu ditahbiskan lagi menjadi imam Katolik pada tanggal 30 Mei 1847. Dari tahun 1851 hingga 1858, ia menjabat sebagai rektor Universitas Katolik Dublin (Irlandia).

St. John Henry Newman dikucilkan oleh masyarakat Anglikan dan Protestan di negaranya setelah perpindahannya ke Katolik. Namun, ia menulis Apologia Pro Vita Sua pada tahun 1864 sebagai tanggapan atas serangan terhadap integritas pribadinya. Salah satu yang mengkritik keras keputusannya ini adalah Imam Anglikan Inggris, Charles Kingsley (1819-1875).

Karya itu dianggap sebagai biografi dengan cakupan intelektual yang cukup luas. Karya tulis itu berhasil merehabilitasi nama penulisnya di mata publik Inggris.

Pada bulan Mei 1879, St. John Henry Newman diangkat menjadi kardinal oleh Leo XIII. Saat itu, ia masih seorang imam biasa; ia tidak akan pernah ditahbiskan menjadi uskup. Ia wafat pada 11 Agustus 1890, di Edgbaston, dekat Birmingham.

Beatifikasi-Kanonisasi

Proses penggelaran kudus St. Newman dibuka pada tahun 1958. Yohanes Paulus II menyatakannya sebagai venerabilis pada tahun 1991. Kemudian Benediktus XVI, yang memiliki keterikatan pribadi dengan tokoh intelektual ini, bersikeras untuk menyerujui beatifikasinya.  Paus Fransiskus kemudian mengkanonisasinya pada 13 Oktober 2019.

Ajaran St. Newman, seorang pendukung setia pendidikan awam, menginspirasi Konsili Vatikan II (1962-1965). Kardinal Britania ini juga dianggap sebagai rasul ekumenisme yang agung.

Dengan Pujangga baru ini, Gereja Katolik kini memiliki 38 Pujangga, termasuk empat perempuan.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini